Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
"Kita ini harus yakin. Setiap hari kita lihat berita, setiap hari kita lihat ada yang dirawat, ada yang terpapar. Bahkan, setiap hari kita lihat ada yang dimakamkan. Jadi, tidak ada alasan lagi kalau masih ada warga yang menganggap tidak ada Covid-19," tegas Riza, saat mengunjungi RSUD Pasar Minggu, Sabtu (3/10).
Politisi Gerindra ini menambahkan, pandemi bukan hanya terjadi di Jakarta dan Indonesia. Melainkan di seluruh dunia. Pemerintah dan ribuan ilmuwan dari berbagai negara tengah berlomba mencari solusi terbaik untuk pencegahan dan menanganinya.
Baca juga : Satgas Terjunkan 22.000 Penyuluh KB
Sementara, epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono justru tidak kaget dengan hasil survei BPS tadi. Sebab, sebelumnya ada survei yang lebih gila lagi. Sebanyak 40-an persen masyarakat tidak merasa berisiko terpapar Covid-19.
Kenapa hal ini terjadi? Kata Pandu, pandemi akan melahirkan infodemi alias hoaks secara massif. Seperti pandemi sebuah konspirasi atau Covid-19 diciptakan sekelompok orang yang mencari keuntungan. "WHO sampai bikin kursus untuk staf dari negara untuk mengatasi infodemi ini," terangnya, tadi malam.
Baca juga : Patuhi Protokol Kesehatan, Masyarakat Jangan Bandel
Pandu meminta agar infodemi ini ditanggulangi. Sebab, infodemi akan menghambat upaya penanggulangan dan penanganan yang dilakukan pemerintah. Mereka baru percaya ada Corona setelah dirinya atau keluarganya terinfeksi.
"Kalau saya yang survei, selipkan pertanyaan, ‘apakah tahu ada orang, keluarga, saudara, teman yang dirawat karena Covid-19?’ Kalau ada yang kehilangan, biasanya mereka baru percaya," pungkas Pandu. [MEN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya