Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sekolah Tatap Muka Bisa Picu Lonjakan Kasus Covid, Bila Jumlah Tes PCR Tidak Ditambah

Sabtu, 21 November 2020 21:44 WIB
Ilustrasi kegiatan sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Ilustrasi kegiatan sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah untuk kembali menyelenggarakan sekolah tatap muka dengan sejumlah syarat pada Januari 2021, menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.

Ada yang mendukung. Banyak juga yang menentang. Apalagi, hingga saat ini, kurva pandemi masih tak kunjung melandai.

Terkait hal ini, kandidat PhD Bidang Kardiovaskuler dari Fakultas Kedokteran Universitas Kobe, Jepang, Adam Prabata menjelaskan sejumlah risiko yang mungkin muncul, jika sekolah tatap muka kembali dibuka.

Baca juga : Anies Siap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Panjang

Menurutnya, anak-anak memiliki risiko yang sama besarnya untuk tertular dan menulari Covid-19, bila dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua.

"Jangan lupakan risiko penularan Covid-19 pada guru dan staf sekolah lainnya. Mereka juga dapat tertular dan menulari Covid-19. Baik dari dan ke siswa, maupun ke sesama guru atau staf," terang Adam via akun Instagramnya, Sabtu (21/11).

"Pencegahan maksimal juga perlu dipikirkan dan dilakukan dengan baik oleh guru dan staf yang bekerja di sekolah, untuk meminimalkan risiko penularan," lanjutnya.

Baca juga : Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Tempat Isolasi di Kepulauan Seribu Diaktifkan Lagi

Adam juga mengingatkan adanya potensi second wave atau jumlah kasus meningkat drastis, saat pembukaan aktivitas sekolah tatap muka kembali dibuka. Terutama, jika tidak disertai dengan peningkatan kapasitas testing.

"Peningkatan jumlah kasus Covid-19 berisiko terjadi saat pembukaan kembali sekolah, bila tidak disertai dengan peningkatan jumlah tes PCR," jelas Adam, yang aktif memberikan informasi dan pencerahan seputar Covid-19.

Untuk menekan risiko Covid dari kegiatan pembukaan sekolah, Adam menyarankan beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, pemeriksaan PCR skala besar pada orang yang bergejala. Kedua, tracing efektif. Ketiga, isolasi pasien positif Covid-19.

Baca juga : WHO: India Negara Dengan Jumlah Positif Paling Banyak Di Dunia

"Tindakan mitigasi optimal bisa segera dilakukan, bila ada kasus positif Covid-19 di sekolah," pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.