Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Islam Harus Jadi Kekuatan Utama Perdamaian Di Era Media Baru

Senin, 23 November 2020 20:35 WIB
Acara Konfrensi internasional bertajuk, The 2nd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media, di Bandung, Senin (23/11). (Foto: Dok. UIN Bandung)
Acara Konfrensi internasional bertajuk, The 2nd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media, di Bandung, Senin (23/11). (Foto: Dok. UIN Bandung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Islam sebagai agama harus mampu mentransformasikan nilai-nilainya menjadi kekuatan utama perdamaian. Termasuk pada media. Era media baru ditandai dominannya para buzzer, berkembangnya hate speech, bullying, dan propaganda. 

“Ini tentu mengganggu perdamaian dunia. Karena itu, transformasi nilai Islam dalam sosio-kultur sangat dibutuhkan. Peran umat beragama, peran ilmuwan menjadi penting. Dalam hal ini, para presenter menyumbangkan pikiran dan hasil risetnya untuk menjawab persoalan ini, pasti memberikan dampak kebaikan untuk masa depan dunia,” tegas Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Wahyudin Darmalaksana, dalam sambutannya pada konfrensi internasional dengan tajuk "The 2nd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS) on Islam and the Making of Religious Harmony: The Transformation of Contemporary Islamic Thoughts in The Era of New Media", di Bandung, Senin (23/11). Acara berlangsung selama lima hari, 23-27 November 2020. 

Wahyudin merasa bersyukur dengan antusiasnya para pemakalah yang dibuktikan dengan banyaknya presenter dalam kegiatan konfrensi tersebut. “Ada banyak akademisi dan peneliti pemakalah di agenda ini, bahkan dari lingkungan mahasiswa. Secara khusus untuk seluruh mahasiswa presenter paper di konferensi ini, I love you all,” ujarnya.

Baca juga : Bupati Purwakarta: UMKM Harus Jadi Pahlawan Pemulihan Ekonomi Nasional

Sementara itu, dalam sambutannya untuk membuka acara, Wakil Rektor I Bidang Akademik UIN Bandung, Prof Rosihon Anwar, mengucapkan selamat dan terima kasih kepada seluruh peserta, khususnya pembicara utama, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. “Saya juga mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini serta saya mengucapkan selamat dan sukses,” tegasnya.

Prof Rosihon menyatakan, dirinya yakin yakin konferensi ini pasti memberikan dampak yang besar sebagai sumbangan pemikiran bagi tranformasi Islam di era baru media. “Ide-ide besar dari konfrensi ini sangat kami tunggu. Selamat atas partisipasi audiens dan presenter, yakin sukses dan berhasil,” tegasnya.

Ketua Panitia Dadang Darmawan melaporkan, konferensi ini menghadirkan para pemakalah utama dari berbagai universitas dunia, yakni Eropa, Amerika, Australia, dan Malaysia. Tampil juga para pemakalah pendamping dari dalam negeri. Presenter pada konferensi ini terseleksi 318 orang. “Peserta lebih dari 500 orang, namun kapasitas virtual meeting terbatas hanya 500 Orang. Karena itu, kami atas nama panitia mohon maaf atas segala keterbatasan,” lanjutnya.

Baca juga : Banpres Produktif Jadi Angin Segar Bagi Pedagang Kopi Di Lombok Barat

Para narasumber kunci pada konferensi ini yakni: Prof Muhamad Ali dari University of California, Amerika Serikat, Adis Duderija, Griffith University, Queensland, Australia; Prof. Khadijah binti Mohd. Khambali, Academy of Islamic Studies, University of Malaya, Malaysia; Ismail Ahmed, Passion International University (PIUSAD), Morocco; dan Prof. Etin Anwar, Hobart and William Smith College, Amerika Serikat.

Prof Muhamad Ali menyajikan topik “Contemporary Trends in Religious Studies.” Adapun narasumber pendamping yakni Yeni Huriani, dosen Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin UIN Bandung, menyadikan topik “Women as Agents of Religious Tolerance.” 

Hadir saat pembukaan, Wakil Dekan I, Radea Juli A Hambali, Ali Masrur, sebagai Wakil Dekan II, dan Muhlas, Wakil Dekan III dan seluruh pimpinan fakultas. Setiap hari akan berlangsung sesi seminar besar dengan menghadirkan narasumber utama dan narasumber pendamping. Juga diselenggarakan sesi paralel untuk seleksi paper dan presenter terbaik. Paper terpilih akan direkomendasi untuk sasaran publikasi di jurnal reputasi global index Scopus dan selebihnya diterbitkan di jurnal terakreditasi nasional. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.