Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sanggup Layani 1,2 Juta Orang

Indonesia Siap Gelar Tes Corona Terbanyak Di Dunia

Minggu, 27 Desember 2020 00:35 WIB
Alat Deteksi Covid-19 Ge Nose. (Foto : Antara).
Alat Deteksi Covid-19 Ge Nose. (Foto : Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengklaim sudah mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait alat pende­teksi virus Corona, GeNose C19. Dalam waktu dekat, alat ini akan diproduksi massal dan didistribusikan.

“Alhamdulillah, GeNose C19 secara resmi mendapatkan izin edar dan untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes pada 24 Desember lalu. GeNose C19 akan membantu penanganan Covid-19 melalui screening cepat,” kata Ketua Tim Peneliti GeNose, Prof Dr Eng Kuwat Triyana, MSi, kemarin.

Alat deteksi Covid-19 ber­nama GeNose ini diciptakan para ahli UGM untuk memu­dahkan testing Covid-19. Kuwat menjelaskan, cara kerja GeNose dalam mendeteksi Covid-19 berbeda dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes usap yang sering dilakukan.

Baca juga : Mengatur Keuangan Keluarga Saat Pandemi

Tes ini hanya memerlukan embusan nafas yang ditiupkan ke GeNose. Hasilnya, kata dia, dapat diketahui lebih cepat, terhitung hanya dalam waktu sekitar dua menit. GeNose tak memerlukan bahan kimia apapun untuk melihat reaksi virus saat testing berlangsung.

Selain dirasa lebih nyaman untuk pengambilam sampel, Kuwat menyebut biaya tes dengan menggunakan GeNose C19 ini juga lebih murah hanya kisaran Rp 15.000 hingga Rp 25.000.

Kuwat mengungkapkan, pada tahap awal, sudah diproduksi 100 unit GeNose dan akan segera didistribusikan. Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, pihaknya berharap, dapat melakukan 120 tes per alat. Atau totalnya 12 ribu orang sehari.

Baca juga : Terus Berkarya Saat Pandemi, Lewat Virtual

Angka 120 tes per alat itu, jelasnya, dari estimasi, setiap tes membutuhkan 3 menit, termasuk pengambilan nafas. Sehingga satu jam dapat mengetes 20 orang. Bila efektif, alat bekerja selama 6 jam.

Doktor alumni Kyushu University, Jepang ini berharap, distribusi GeNose C19 bisa tepat sasaran. Misalnya, digunakan di pusat keramaian seperti bandara, stasiun kereta, termasuk di ru­mah sakit.

Jika di kemudian hari ada 10.000 unit GeNose, lanjutnya, sesuai target, di akhir Februari 2021 Indonesia akan menunjuk­kan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni, 1,2 juta orang per hari.

Baca juga : Kreatif Selama Pandemi, Traveler Jadi Kang Bunga

Tentu, masih menurut Kuwat, bukan hanya angka-angka seperti itu yang diharapkan. Namun ke­mampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala. Kemudian, segera diambil tindakan isolasi atau perawatan. Sehingga rantai pe­nyebaran Covid-19 dapat segera terputus.

Terkait hal ini, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Prof Bambang Brodjonegoro meng­klaim, GeNose menjadi alat tes Covid-19 termurah yang akurat.

Menurutnya, GeNose mampu mendeteksi dan mendiagnosis infeksi Covid-19 karena di­lengkapi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence). “Ini inovasi luar biasa,” ujar Bambang, kagum. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.