Dark/Light Mode

Pastikan Keamanan, Khasiat Dan Mutu

Tenang, BPOM Profesional Terus Kawal Vaksin Covid

Selasa, 22 Desember 2020 06:40 WIB
Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan POM. (DOK. KPCPEN)
Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan POM. (DOK. KPCPEN)

RM.id  Rakyat Merdeka - BPOM memastikan mengawal vaksin Covid-19 sebelum dan selama proses vaksinasi. Keselamatan masyarakat dan efektivitas vaksin diutamakan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia memastikan, penyediaan vaksin Covid-19 mengikuti seluruh prosedur yang harus dilalui dengan baik. Hal itu dalam rangka menjamin keselamatan masyarakat dan efektivitas vaksin.

“Termasuk tahapan uji klinis fase III,” kata Lucia dalam keterangan pers bertema Perkembangan Penyiapan Vaksin Covid-19 yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (18/12).

Baca juga : Kawan Vaksin Siap Disuntik Bareng Jokowi

Dia menegaskan, sebagai otoritas penga­was obat dan makanan di Indonesia, BPOM berkewajiban mengawal ketat keamanan kha­siat dan mutu vaksin Covid-19. Pengawalan dilakukan sebelum dan selama vaksin Covid- 19 digunakan dalam program vaksinasi.

Terkait vaksin Sinovac, Lucia menjelaskan, BPOM tengah melakukan evaluasi keamanan khasiat dan mutu vaksin dengan merujuk standar internasional. Di antaranya, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (Food and Drug Administration/ FDA) dan Badan Pengawas Obat Eropa (European Medicines Agency/EMA).

“Evaluasi vaksin dilakukan oleh BPOM dan Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin, di antaranya dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan para ahli di bidang vaksin,” jelas Lucia.

Baca juga : Tiga Vaksinasi Untuk Dewasa Saat Pandemi

Dia memastikan, pengambilan keputusan vaksinasi didasarkan pada landasan ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan dan ber­sifat independen.

“Untuk EUA, rekomendasi WHO menye­butkan data interim pengamatan tiga bulan setelah penyuntikan dapat digunakan sebagai dasar pemberian izin penggunaan darurat,” jelasnya.

Lucia menambahkan, uji klinis fase III di Bandung telah berjalan sesuai timeline yang direncanakan.

Baca juga : Serbu Festival Diskon, Ayo Beli Online Produk UMKM

Dia membeberkan, semua relawan sudah mendapatkan dua kali penyuntikan diikuti pemantauan dengan periode 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan.

Suga Ncug kembali menegaskan, Presiden @jokowi telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan kepada masyarakat secara gratis, tanpa kecuali. Vaksin Covid- 19 tidak ada kaitannya dengan keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. “Pemerintah masih menunggu tahapan ilmiah dari BPOM. Lalu, segera melakukan vaksinasi massal,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.