Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Patuh Prokes Sudah Terbukti Tekan Laju Penularan Corona

Minggu, 7 Februari 2021 05:12 WIB
Dialog bertajuk Kepatuhan Datang, Penularan Berkurang yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Kamis, (4/2). (Foto : KPCPEN)
Dialog bertajuk Kepatuhan Datang, Penularan Berkurang yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada Kamis, (4/2). (Foto : KPCPEN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepatuhan terhadap protokol kesehatan (prokes) adalah kunci utama menurunkan angka penu­laran Covid-19 di Tanah Air. Yuk, sama-sama kita patuhi.

Hal ini diungkapkan anggota Tim Penanganan Covid-19 Falla Adinda dalam dialog bertajuk “Kepatuhan Datang, Penularan Berkurang” yang diselenggara­kan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), kemarin.

Protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah sudah melalui tahapan penelitian yang valid. Kepatuhan itu merupakan kunci utama dalam menurunkan angka penularan yang terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Protokol kesehatan yang harus dipatuhi itu adalah 3M, yaitu menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan.

Baca juga : Pemulihan Covid-19, Lakukan 5 Olahraga Ini

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada 24 Januari 2021, kabupaten/kota yang masuk zona merah memiliki tingkat kepatuhan me­makai masker dan menjaga jarak kurang dari 60 persen.

Sementara, kabupaten/kota yang masuk zona hijau memi­liki tingkat kepatuhan terhadap protokol Kesehatan mencapai 91 hingga 100 persen.

“Artinya, penularan itu bisa kita tekan dengan konsisten ber­sama-sama, gotong royong da­lam satu waktu. Tidak bisa saya saja, kamu saja, atau pemimpin daerahnya saja,” imbau Falla.

Terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengingatkan, vaksin dan protokol kesehatan merupakan satu kesatuan in­tervensi kesehatan yang saling berkaitan.

Baca juga : Satgas Minta Daerah Tiru Kalbar Dan Riau

“Vaksinasi tidak akan ber­hasil apabila tidak diimbangi dengan protokol kesehatan,” ujar Wiku.

Penerapan protokol kesehatan secara disiplin merupakan upaya yang harus dilakukan dalam me­lengkapi intervensi kesehatan.

Wiku menganalogikan intervensi penanganan Covid-19 seperti lapisan keju yang masing-masingnya punya celah, namun saling menutupi satu sama lain. Tidak bisa ditembus dari luar. Analogi ini disebut Swiss Cheese Model.

“Hal ini akan berlaku seba­liknya, jika masyarakat hanya mengandalkan satu intervensi tunggal, maka kekurangan yang ada tidak akan tersokong dan malah akan memperburuk keadaan,” imbuhnya.

Baca juga : Ayo, Laporkan Hoaks Corona Supaya Pelaku Dihukum Berat

Wiku mencontohkan, jika ada dua orang yang memakai masker, tetapi hanya salah satu yang memakai masker tiga lapis dan tepat menutup hidung dan mulut, maka bisa ditebak mana yang lebih berisiko terinfeksi Covid-19.

Untuk itu, selama belum ter­capai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka pencega­han paling efektif adalah mematuhi protokol kesehatan untuk seluruh individu.

Upaya edukasi dan komunikasi terhadap masyarakat harus dilakukan dengan seimbang antara vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.