Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangani Corona

Satgas Minta Daerah Tiru Kalbar Dan Riau

Sabtu, 6 Februari 2021 05:30 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto : Dok. Satgas Covid-19).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. (Foto : Dok. Satgas Covid-19).

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta daerah lain mencontoh Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Riau dalam penanganan virus Corona.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, kedua daerah itu layak menjadi acuan karena memiliki zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19 yang mendominasi.

“Kami telah mengidentifikasi dengan Pemerintah setem­pat untuk upaya penanganan apa yang dilakukan di provinsi tersebut, sehingga penularan dapat ditekan dengan baik,” ujar Wiku dalam siaran pers, kemarin.

Saat ini, Kalbar memiliki total 10 kabupaten/kota zona kuning atau 71 persen dari total kabu­paten/kotanya. Sementara zona oranye atau risiko sedang terda­pat di empat kabupaten/kota.

Baca juga : Ayo, Laporkan Hoaks Corona Supaya Pelaku Dihukum Berat

Upaya khusus yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalbar adalah menjaga semua titik masuk Ibu Kota Pontianak, dengan koordinasi yang intensif antara Satgas dan Dinas Kesehatan Kalbar, baik di titik bandara dan pelabuhan laut.

Pemerintah setempat juga menyiapkan swab Polymerase Chain Reaction (PCR) dan fasilitas karantina mandiri melalui unit pelatihan keseha­tan yang fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi yang baik, agar imunitas warga meningkat.

Kemudian, kata Wiku, penegakan disiplin protokol keseha­tan juga dilakukan secara masif di wilayah itu.

Sementara Riau, memiliki delapan kabupaten/kota zona kuning atau 67 persen dari total kabupaten/kotanya.

Baca juga : Bantu Stop Corona, Pahami Pemakaian Masker

Upaya penanganan yang di­lakukan Pemerintah setempat adalah penguatan pelacakan (tracing) dan penelusuran kontak erat, yang tidak hanya dilakukan pada keluarga, tetapi juga pada orang-orang yang berinteraksi dalam aktivitas selama 10-14 hari terakhir.

Meski kapasitas pengujian (testing) masih rendah, menu­rut Wiku, upaya dialihkan menjadi edukasi masif untuk isolasi mandiri selama 14 hari pada kontak erat.

Penyediaan tempat tidur tambahan pada ruang isolasi dan Intensive Care Unit (ICU) rumah sakit rujukan juga men­jadi pendorong peningkatan angka kesembuhan.

Selain itu, protokol kesehatan ditegakkan lebih serius dengan dibentuknya peraturan daerah tingkat provinsi seba­gai payung hukum bagi 12 kabupaten/kota di Riau, untuk menegakkan protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga : Nakes Bisa Akses Pendataran Vaksin Lewat Chatbot WhatsApp

“Kami harap apa yang di­lakukan kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya agar meningkatkan penanganan semaksimal mungkin. Berlomba-lombalah untuk menekan penularan, sehingga zonasi risikonya dapat ber­pindah menjadi zona kuning dan hijau,” imbau Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.