Dark/Light Mode

Waspada! Long Covid Bisa Rusak Jaringan Tubuh Dalam Jangka Panjang

Kamis, 3 Juni 2021 19:41 WIB
Diskusi virtual bertajuk  Long Covid, Kenali dan Waspadai, di FMB9ID_IKP, Kamis (3/6). (Foto: Youtube)
Diskusi virtual bertajuk Long Covid, Kenali dan Waspadai, di FMB9ID_IKP, Kamis (3/6). (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabag Pembinaan Fungsi RS Polri, Kombes Yahya mengatakan, masyarakat perlu mewaspadai gejala Long Covid. Berdasarkan penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 53,7 persen pasien merasakan gejala Long Covid selama satu bulan, 43,6 persen selama 1-6 bulan, dan 2,7 persen lebih dari 6 bulan.

"Gejala Long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan," kata Yahya dalam diskusi 'Long Covid, Kenali dan Waspadai' di FMB9ID_IKP, Kamis (3/6).

Yahya menyebut secara demografi pasien laki-laki lebih besar peluangnya terkena efek Long Covid. Salah satu alasannya, karena gaya hidup merokok.

Baca juga : Kapan Nih, Vaksin Covid-19 Bisa Digunakan Untuk Anak

"Biasanya juga pasien Covid-19 yang bergejala berat, atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator, memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita Long Covid ini," imbuhnya.

Selain itu, Yahya mengatakan, gejala Long Covid salah satunya juga dipicu kondisi psikologis pasien. "Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang Long Covid," ungkap Yahya.

Pada saat perawatan maupun saat isolasi mandiri, apabila pasien merasakan gejala-gejala Long Covid setelah dinyatakan sembuh, diharapkan pasien itu terus berkonsultasi kepada dokter.

Baca juga : Asbisindo Dorong Bank Syariah Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Sementara itu, Ahli Virologi Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengungkapkan, gejala Long Covid membuat pasien berisiko mengalami kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang, hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf. "Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit Covid-19 ini," tegasnya. 

Penyintas Covid-19, Cahyandaru Kuncorojati menceritakan, selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 ini juga menyerang secara psikologis. 

"Waktu saya dirawat bersama istri dan dua anak saya yang masih kecil, saya memikirkan anak saya. Saya bertekad untuk segera sembuh agar anak saya yang masih usia dua tahun, dan satu lagi tujuh bulan, bisa segera saya pantau juga kesembuhannya," kisah dia.

Baca juga : Hobi Jajan? Waspada 3 Jenis Bahan Berbahaya Pada Pangan

Setelah dinyatakan negatif, Cahyandaru mengalami gejala Long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan selama kurang lebih satu bulan. "Berangsur-angsur mulai kembali, tapi sampai sekarang indra penciuman saya tidak setajam dulu lagi," tutupnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.