Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Ini Hasil Survei Lho...
Pak Jokowi, 59% Rakyat Minta Reshuffle Kabinet
Selasa, 26 Oktober 2021 07:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Desakan agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, bukan hanya berasal dari para elite politik. Sekitar 59 persen rakyat, ternyata minta Jokowi melakukan reshuffle. Data ini diambil dari hasil survei lho, bukan asal bunyi.
Sejak PAN resmi bergabung dalam koalisi pemerintah, akhir Agustus lalu, wacana bakal terjadinya reshuffle mulai berhembus. Namun, isunya timbul-tenggelam. Pihak Istana berulang kali membantah bakal ada pergantian menteri.
Kini, setelah masa kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin genap berjalan 2 tahun, wacana reshuffle hidup lagi. Kali ini, keinginan agar Jokowi bongkar pasang kabinetnya muncul dalam survei yang digelar Poltracking Indonesia, 3-10 Oktober 2021, dengan wawancara tatap muka.
Baca juga : 34 Persen Masih Ingin Jokowi 3 Periode
Survei ini melibatkan 1.220 responden, dengan populasinya adalah warga Indonesia yang sudah memiliki hak untuk memilih dalam pemilihan umum. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, berada pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara toleransi kesalahan atau margin of error-nya plus minus 2,8 persen.
Hasilnya, 59,3 persen rakyat setuju Jokowi segera melakukan reshuffle. Rinciannya, 48,8 persen yang menyatakan setuju, lalu ditambah 10,5 persen lainnya menjawab sangat setuju.
“Hampir 60 persen setuju agar Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet, mengganti beberapa menteri,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, dalam keterangannya, kemarin.
Baca juga : Rakyat Butuh Suplemen, Nggak Butuh Amandemen
Hanya 32,8 persen responden yang menyatakan tidak setuju Jokowi melakukan perombakan kabinet. Dari total 32,8 persen itu, 28,1 persen di antaranya tidak setuju dan 4,7 persen sangat tidak setuju. Sisanya, 7,9 persen tidak menjawab.
Tingginya persentase responden yang kepingin adanya kocok ulang kabinet terjadi di saat tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah mencapai 67,4 persen. Setidaknya, kata Hanta, ada 2 konsekuensi serius dari penilaian kepuasan publik ini.
Pertama, mengindikasikan perlu tidaknya penggantian menteri (reshuffle) secara umum. Kedua, pencarian terhadap calon presiden figur alternatif.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya