Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Humanis Dan Pekerja Keras, Airlangga Hartarto Dinilai Pas Pimpin Penyelesaian Masalah Papua
Senin, 1 November 2021 00:19 WIB
Sebelumnya
Selain sukses memimpin partai besar, Airlangga juga sukses menjalankan amanah sebagai Menteri Perindustrian pada periode pertama Presiden Jokowi.
Tak heran, jika pada periode kedua pemerintahannya, Presiden Jokowi menempatkan Airlangga pada posisi strategis sebagai Menko Perekonomian. Pertimbangan Presiden Jokowi, kata Ferdinando, jelas rasional.
"Latar belakang Airlangga sebagai profesional yang sangat menguasai permasalahan di bidang ekonomi dan arah pembangunan nasional akan sangat membantu Jokowi dalam merumuskan kebijakan strategis," urainya.
Baca juga : Di Antara Ketum Parpol, Airlangga Hartarto Paling Banyak Dilirik Jadi Capres
Sosok pemimpin yang profesional, kaya gagasan, menguasai masalah, dan berpengalaman adalah modal yang selalu dibutuhkan. Karena itu, Ferdinando yakin, berbagai hal yang sudah dirintis Presiden Jokowi di Papua bisa dilanjutkan Airlangga.
"Sebagai kader Partai Golkar di Papua Barat, saya melihat modal kepemimpinan Airlangga Hartarto selalu dibutuhkan. Terutama di Papua, dan Papua Barat," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ferdinando juga mengapresiasi pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) untuk Papua yang menjadi komitmen Presiden Jokowi.
Baca juga : Bamsoet: MPR Lembaga Negara Paling Tepat Selesaikan Masalah Kebangsaan
Hal itu dapat dilihat dari keputusan Pemerintah pusat untuk melanjutkan dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat. Pemerintah Provinsi, Kabupaten, dan Kota di Papua dan Papua Barat harus menyambut komitmen itu dengan konsep yang terintegrasi dan komprehensif.
Pemda Papua dan Papua Barat harus mengevaluasi pelaksanaan otsus selama 20 tahun terakhir, yang dinilai belum berhasil mewujudkan kesejahteraan orang asli Papua (OAP).
"Hambatan tersebut perlu dievaluasi secara holistik untuk pelaksanaan otsus 20 tahun yang akan datang. Di luar itu semua, saya menilai Jokowi dan Airlangga adalah pengayom masyarakat Papua," tandas Ferdinando. [NOV]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya