Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menyambung Hidup Di Masa Pandemi

Kamis, 15 Oktober 2020 06:46 WIB
Ngopi - Menyambung Hidup Di Masa Pandemi
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Banyak pekerja yang kehilangan mata pencaharian karena dampak Covid-19. Mulai dari buruh pabrik, pegawai kantoran, hingga para pekerja cafe. Mereka sepi job. Bahkan, sudah tidak memiliki tempat mencari nafkah. Cafe tempat mereka kerja, tutup

Febi, salah satunya. Sebelum Covid-19 melanda Indonesia, perempuan muda asal Jawa Tengah itu bekerja sebagai pramusaji di sebuah cafe di bilangan Jakarta Timur. Saat pandemi Corona semakin parah, bosnya terpaksa menutup cafe tempat dia kerja. Bukan hanya Febi, para pekerja lain juga off. Dibilang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sih nggak. Hanya saja tidak beroperasi dan tidak ada penghasilan sama sekali.

Febi mengungkapkan, mereka disuruh sang bos untuk bersabar. Untuk sementara, mencari nafkah dengan usaha yang memungkinkan, sembari menunggu situasi normal agar bisa kembali bekerja.

Baca juga : Mengasuh Anak Penuh Tantangan

Sudah dua bulan ini, Febi dan kawan-kawannya, memanfaatkan rumah kontrakan mereka untuk berjualan nasi. Layaknya warung makan sederhana. Meski tak banyak pengunjung, namun usaha ini dirasa bisa memenuhi kebutuhan mereka. 

“Nggak cukup sih. Pengunjung sepi. Makanya, kita tawarkan dari teman ke teman, dan sanak saudara. Jika mau pesan makan, nanti diantar. Bisa dikirim online juga,” cerita Febi.

Untuk modal, Febi, yang sudah menjanda sejak sekitar empat tahun lalu itu, patungan dengan teman-teman sesama pekerja cafe. “Di awal-awal Covid-19, malah kita coba jualan baju wanita, pernak-pernik, secara online. Sepi. Kalah sama lapak-lapak online yang sudah top-top,” akunya.

Baca juga : Usaha Sepi, Medsos Rame

Dagangan makanan mereka tak jauh beda dengan warung-warung makan lainnya. Ada semur jengkol, ati ampela, ikan, ayam pop, dan sayuran. Ya, makanan sehari-hari saja.

“Kita tawarkan juga ke rekan-rekan atau kolega yang ketemu sewaktu masih kerja di cafe. Ada aja yang mau beli, buat anak buah atau karyawannya,” ucap Febi.

Febi dan kawan-kawannya berharap, mereka bisa menyambung hidup di Jakarta. Sebab, kalau pulang kampung pun, di desa tidak ada pekerjaan. Meski hasilnya masih pas-pasan, namun dagang nasi online saat ini cukup membantu untuk kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca juga : Dulu Kecewa, Sekarang Ketagihan Belanja Online

“Makanya, Bang, kalau mau pesan makan ke kami aja ya. Bisa diantar kok. Bisa pesan online. Ke kantor juga bisa diantar kok. Bilangin ke teman-teman abang juga ya,” ujar Febi, berpromosi.

Jhon Roy Pangibulan Siregar, Wartawan Rakyat Merdeka

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.