Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- BMKG: Cuaca Besok Di Jakarta Dominan Cerah, Tidak Hujan Dan Panas Merata
- 7 Pemain Berkiprah Di Luar Negeri Dipanggil Shin Tae Yong
- Penembakan Di Siam Paragon Mall Bangkok, 3 Tewas, Tersangka Umur 14 Tahun
- KPK Cecar Istri Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Soal Aliran Duit Ke Orang Dekat
- Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat tidak melakukan aksi unjuk rasa yang menimbulkan kerusuhan, apalagi menggaungkan pemakzulan terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi.
"Tolong, hentikan demo-demo yang memicu kerusuhan, apalagi pemakzulan," kata Jazilul saat dihubungi wartawan, Selasa (10/5).
Menurut pria yang akrab disapa Gus Jazil ini, menyampaikan aspirasi memang hak masyarakat yang diatur dalam konstitusi. Akan tetapi, aksi demonstrasi dengan mengangkat isu pemakzulan terhadap pemerintahan yang sah kurang tepat. Padahal, semua bisa didiskusikan dengan baik.
Baca juga : Arus Balik Lebaran, ASDP Mudahkan Penumpang Dengan Aplikasi Ferizy
"Tidak tepat (demo dengan isu pemakzulan), semua bisa didialogkan. Tidak perlu demo-demo. Sebab, lebih besar madharatnya daripada manfaatnya," ujar Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Saat ini, kata Jazilul, pemerintah sedang melaksanakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Jangan sampai, adanya aksi unjuk rasa malah menghambat agenda pemulihan ekonomi nasional.
"Itu semua akan membuat keadaan ekonomi dan sosial politik makin buruk. Kami berharap semua pihak saling bahu membahu mengatasi keadaan. Kita perlu bangkit setelah usainya pandemi Covid-19," jelas dia.
Baca juga : Bamsoet Dorong Korsel Agar Dukung Pembangunan IKN dan Presidensi G20 Indonesia
Diketahui, massa demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa bulan Ramadan, sempat beredar spanduk yang mendesak Jokowi turun dari kursi Presiden Republik Indonesia.
Selain itu, spanduk tersebut juga bertuliskan mosi tidak percaya terhadap DPR dan Pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Akhirnya, terjadi bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Rencananya, sejumlah elemen masyarakat dari buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali menggelar demo besar pada 21 Mei 2022, bertepatan dengan momentum reformasi. Aksi tersebut sebagai puncak dari rangkaian gelombang unjuk rasa di berbagai daerah. [REN]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya