Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Pebulutangkis Muda Indonesia Syabda Perkasa Wafat Usai Kecelakaan
- Ini Sederet Prestasi Almarhum Syabda Perkasa Belawa
- Awal Pekan, Rupiah Masih Kurang Tenaga
- Dubes RI Untuk Inggris Desra Jamu Dan Semangati Tim Indonesia Di All England
- Incar Pasar Anak Muda, Bank Mandiri Relaunching Kartu Kredit Khusus Pegolf
Sarasehan Di UIN Malang
Budi Muliawan Ajak Mahasiswa Banjiri Medsos Dengan Nilai Kebangsaan
Senin, 11 Juli 2022 18:47 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Perkembangan teknologi informasi begitu cepat. Saat ini, hampir tidak ada lini kehidupan yang lepas dari teknologi informasi, terutama di kalangan anak muda. Sayangnya, belum semua kalangan muda, termasuk mahasiswa menjadikan teknologi informasi dan media sosial (medsos) untuk hal-hal yang positif.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan medsos untuk aktivitas yang memberikan nilai tambah. Salah satunya untuk menggelorakan kembali semangat dan nilai-nilai kebangsaan.
"Mari kita gunakan media sosial untuk menggelorakan nilai-nilai kebangsaan seperti persatuan, gotong royong, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila," ujar Budi Muliawan di hadapan ratusan mahasiswa yang mengikuti Sarasehan Kehumasan MPR bertajuk Menyapa Sahabat Kebangsaan di Auditorium Fakultas Humaniora dan Budaya, Gedung KH. Oesman Mansoer, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (8/7).
Berita Terkait : KPK Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Antikorupsi
Hadir dalam sarasehan bertema Peran Mahasiswa dalam Mengisi Kemerdekaan itu, Plt. Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Dr. Marno, Kasubag Humas, Dokumentasi, dan Publikasi Fathul Ulum SPdI, serta ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan.
Dikatakan Budi Muliawan, mahasiswa harus bisa menjadikan Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, YouTube atau platform lainnya untuk menyebarkan nilai-nilai luhur bangsa. Sebab, mahasiswa merupakan agen perubahan yang memiliki tantangan sesuai dengan zamannya.
Menurutnya, peran mahasiswa dalam sejarah bangsa terjadi sejak 1908, tepatnya pada 20 Mei dengan berdirinya organisasi pemuda, Budi Utomo. Organisasi ini didirikan mahasiswa STOVIA sebagai awal dari Kebangkitan Nasional.
Berita Terkait : Lestari Ingatkan Kemajuan Teknologi Dipakai Perkuat Nilai Kebangsaan
"Perjuangan yang awalnya mengandalkan perlawanan fisik, kemudian melibatkan politik diplomasi," ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Semangat pemuda dan mahasiswa pada 1908 berlanjut pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Organisasi-organisasi pemuda dari berbagai suku dan agama berikrar bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa yang satu Indonesia.
Pada masa kemerdekaan, pemuda juga mempunyai peran yang besar dalam mendorong percepatan kemerdekaan. Peran mahasiswa terus berlanjut dan menjadi pendorong utama pada perubahan di tahun 1966 dan 1998.
Selanjutnya
Tags :
Berita Lainnya