Dark/Light Mode

Sarasehan Di UIN Malang

Budi Muliawan Ajak Mahasiswa Banjiri Medsos Dengan Nilai Kebangsaan

Senin, 11 Juli 2022 18:47 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan saat Sarasehan Kehumasan MPR bertajuk Menyapa Sahabat Kebangsaan di Auditorium Fakultas Humaniora dan Budaya, Gedung KH. Oesman Mansoer, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (8/7). (Foto: Istimewa)
Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga Setjen MPR Budi Muliawan saat Sarasehan Kehumasan MPR bertajuk Menyapa Sahabat Kebangsaan di Auditorium Fakultas Humaniora dan Budaya, Gedung KH. Oesman Mansoer, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (8/7). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Dari sejarah perjalanan bangsa, Budi Muliawan menyebut mahasiswa memiliki banyak peran tidak hanya meletakan pondasi persatuan bangsa, namun juga pada peran-peran lain di tengah masyarakat sebagai moral force, social control, agent of change, iron stock, dan guardian of value.

"Dari lima peran itu, kalau dipersingkat artinya mahasiswa adalah calon penerus bangsa yang tetap bisa menyuarakan yang benar di masyarakat. Mahasiswa juga dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral. Mahasiswa mempunyai ruang untuk menyampaikan sesuatu yang benar dan baik," tuturnya.

Baca juga : KPK Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Antikorupsi

Suara mahasiswa disebut lebih lantang dibanding kelompok yang lain. Nah, di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini, mahasiswa harus ikut mengambil peran untuk menjawab tantangan era digital.

Mahasiswa harus mampu beradaptasi dengan perubahan dan tidak terseret arus perkembangan zaman, melakukan inovasi yang bermanfaat, memberikan edukasi dan ajakan positif melalui sosial media, dan melawan berita bohong (hoax). Jika mahasiswa tidak melakukan inovasi, kata Budi Muliawan, akan menciptakan generasi mageran alias malas bergerak.

Baca juga : Lestari Ingatkan Kemajuan Teknologi Dipakai Perkuat Nilai Kebangsaan

"Kemajuan teknologi membuat banyak kemudahan dalam kehidupan, seperti kuliah bisa dilakukan lewat online, pesan makanan bisa langsung lewat aplikasi, dan bersosialisasi lewat medsos seperti WA tanpa ada pembatasan ruang dan waktu. Namun hal ini membawa dampak mageran dan kurang bersosialisasi," tuturnya.

Budi Muliawan mengatakan, era disrupsi adalah terjadinya inovasi dan perubahan secara masif yang bersifat fundamental, mengubah berbagai sistem dan tatanan ke cara yang baru. Ciri-ciri era disrupsi ditandai dengan perubahan yang cepat dengan pola yang sulit ditebak sehingga menyebabkan ketidakpastian, kompleksitas hubungan antar faktor penyebab perubahan, dan kekurangjelasan arah perubahan yang menyebabkan ambiguitas.

Baca juga : Mahathir Kembali Ke Jalan Yang Benar

"Cara menghadapi era disrupsi ini, mari kita tingkatkan kualitas SDM, lakukan transformasi digital, dan jangan berhenti berinovasi," ujarnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.