Dark/Light Mode

Di Sidang P20, Puan Bicara Kesetaraan Gender Dalam Perubahan

Jumat, 7 Oktober 2022 14:57 WIB
Ketua DPR  Puan Maharani bersama delegasi P20 dan tamu undangan mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama di Gedung DPR, Jakarta, Jumar (7/10).
Ketua DPR Puan Maharani bersama delegasi P20 dan tamu undangan mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama di Gedung DPR, Jakarta, Jumar (7/10).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR  Puan Maharani kembali memimpin sidang the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) tentang ‘Inklusi Sosial, Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/10).

Dalam sidang itu, Puan menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan demi menunjang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta partisipasi pemuda sebagai bentuk dari inklusi sosial menjadi salah satu isu utama yang dibahas dalam P20.

“Upaya ini harus tercermin dalam setiap proses pengambilan keputusan dalam struktur sosial, politik dan ekonomi masyarakat,” kata Puan.

Baca juga : Perwira Kena, Jenderal Aman

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu menyebut, tantangan global dan konflik geopolitik telah memukul mundur berbagai kemajuan dalam bidang kesetaraan gender. 

Menurut Puan, banyak perempuan terhalang dari partisipasi politik, akses ekonomi dan pendidikan, hingga jaminan keamanan dan kesehatan.
 
“Karenanya, peran penting perempuan sebagai ‘agen perubahan’ di bidang ekonomi, sosial dan budaya perlu terus diupayakan,” tegasnya.
 
“Saya berpendapat bahwa pendidikan merupakan pintu pertama peningkatan literasi, keterampilan dan keahlian, partisipasi politik, serta kesadaran terhadap kesehatan kaum perempuan,” imbuh Puan.

Mantan menko PMK ini menilai, pendidikan juga berperan penting dalam membangun kesadaran kesetaraan gender. Selain itu, kata Puan, pendidikan sangat berperan terhadap penghapusan diskriminasi terhadap perempuan. 

Baca juga : Wapres Tekankan Pentingnya Inovasi Pertanian

“Di samping itu, salah satu hal paling utama adalah kepemimpinan dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan yang perlu terus didorong,” ungkapnya.

Puan menyoroti Indeks Kesetaraan Gender PBB yang menunjukkan bahwa pada tahun 2021, 95% perempuan telah menempuh pendidikan sekunder dan 57.7% perempuan terserap ke pasar tenaga kerja. Namun hanya 39.7% perempuan yang menduduki kursi dalam parlemen.
 
“Partisipasi politik perempuan tentu sangat penting dalam pelindungan perempuan dari diskriminasi dan kekerasan, termasuk penyelundupan dan perdagangan orang,” terang Puan.
 
Selain kesetaraan gender dan pemberdayaan gender, Puan juga membahas pengendalian perubahan iklim dalam sidang P20. Puan pun mengajak seluruh delegasi P20 dan tamu undangan mengikuti kegiatan penanaman pohon bersama.

“Diperlukan penekanan pada realisasi komitmen yang telah dibuat dalam bentuk aksi nyata dalam pengendalian perubahan iklim,” sebut Puan.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.