Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Talkshow Alpensouth Festival 2022 SMA Al-Azhar 2 Pejaten

Bamsoet: Penanaman Nilai Pancasila Harus Sentuh Seluruh Elemen Bangsa

Sabtu, 8 Oktober 2022 06:39 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menuturkan, ikhtiar untuk membangun benteng ideologi haruslah termanifestasi pada langkah-langkah yang terintegrasi pada semua lini. Penanaman nilai-nilai Pancasila harus menyentuh segenap elemen bangsa, mengisi seluruh dimensi ruang publik, serta hadir konsisten dalam ruang akademik.

"Kita menyambut baik dan mendukung sepenuhnya Pencanangan kurikulum Pendidikan Pancasila dalam sistem pendidikan nasional yang digagas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Setelah sekian lama Pancasila terasing dan terpinggirkan, kini Pancasila kita teguhkan kembali sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, pada acara Talkshow Alpensouth Festival 2022 SMA Al-Azhar 2 Pejaten, secara daring, di Jakarta, Jumat (7/10).

Baca juga : Lestari: Pancasila Ideologi & Panduan Etis Seluruh Elemen Bangsa

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, sebagai instrumen fundamental dan faktor kunci kemajuan bangsa, pendidikan harus mampu melahirkan sumber daya manusia pembangunan yang memiliki karakter dan jati diri. Guna membangun generasi bangsa yang berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila, dibutuhkan komitmen dan kesadaran kolektif dari segenap elemen bangsa untuk bahu-membahu, bergotong royong, bekerja sama dan bekerja bersama, serta mengedepankan prinsip sinergi dan kolaborasi.

"Harus menjadi kesadaran kolektif, bahwa proses internalisasi dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan secara masif, sehingga menjangkau seluruh elemen masyarakat. Selain, menjadi proses yang berkesinambungan, sehingga tertanam kuat dan tidak mudah tercerabut oleh gelombang peradaban, tidak berhenti atau dibatasi oleh periodisasi zaman apalagi rezim pemerintahan," kata Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet: Wujudkan Masyarakat Madani Harus Diperjuangkan Seluruh Elemen Bangsa

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, patut disyukuri setelah melewati usia 77 tahun sejak kelahirannya, dan setelah ditempa dan diuji oleh berbagai tantangan dan dinamika zaman, Pancasila tetap kokoh tidak tergoyahkan sebagai ideologi dan dasar negara. Namun, di sisi lain, terdapat keprihatinan kemampuan untuk mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, tidak dapat serta merta dimaknai bahwa nilai-niai Pancasila telah diimplementasikan secara optimal, murni dan konsekuen. Hal ini dapat dirujuk pada berbagai hasil survei yang dilakukan mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Misalnya hasil survei CSIS yang mengindikasikan sekitar 10 persen generasi milenial setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain. Kemudian hasil survei Komunitas Pancasila Muda yang dilakukan pada akhir Mei 2020, mencatat bahwa hanya 61 persen responden yang merasa yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan dengan kehidupan mereka, sementara 19,5 persen di antaranya menganggap Pancasila hanya sekedar istilah yang tidak dipahami maknanya," urai Bamsoet.

Baca juga : Syarief Hasan: Nilai Pancasila Harus Mendarah Daging 

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, pada Juni lalu, hasil survei SMRC juga mengisyaratkan bahwa dari tingkat yang paling elementer sekalipun, pengetahuan dasar masyarakat tentang Pancasila masih belum optimal, dengan skor 64,6 atau dalam kategori 'sedang'. Hasil survei SMRC juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei, komitmen publik terhadap nilai-nilai Pancasila, dan bagaimana nilai nilai Pancasila itu direalisasikan dalam kehidupan berbangsa, masih berada dalam level moderat atau sedang-sedang saja.

"Di samping rujukan berbagai hasil survei, kita juga dapat merasakan terpinggirkannya nilai-nilai Pancasila pada beragam fenomena sosial yang berkembang di masyarakat. Sebagaimana kita ketahui, derasnya arus globalisasi telah mempengaruhi beragam aspek kehidupan melalui produk dan gaya hidup yang dikemas dan ditampilkan sedemikian rupa sehingga terlihat sangat menarik. Globalisasi juga menjadi perantara atas hadirnya paham, gaya hidup, budaya asing, yang tidak selaras, berseberangan, atau bahkan menegasikan nilai-nilai luhur Pancasila," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.