RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengapresiasi langkah Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan yang telah sungguh-sungguh bekerja keras meningkatkan volume perdagangan Indonesia dan Arab Saudi.

Apresiasi itu diberikan sebab, pertama, Menteri Perdagangan melihat Arab Saudi merupakan potensi besar untuk memasarkan produk-produk Indonesia.

Potensi besar ini ada karena Indonesia dan Arab Saudi sama-sama sebagai negara Muslim sehingga masalah kehalalan produk Indonesia tidak ada masalah.

Berita Terkait : Sentralisasi Pemasaran Dorong Peningkatan Kinerja Pupuk Indonesia

Produk dari Indonesia selain ditujukan kepada orang Arab Saudi juga di sana banyak menetap orang-orang Indonesia baik untuk melakukan studi, bekerja, berdagang, maupun aktivitas lainnya.

Kedua, tak hanya potensi perdagang yang dijalin dalam masa reguler. Saat umat Islam melakukan haji dan umrah, di sana juga ada peluang untuk mensuplai produk-produk Indonesia.

Menurut Yandri Susanto ini penting dilakukan karena sebagai jamaah haji terbesar di dunia, potensi ini seharusnya lebih dimaksimalkan oleh pemerintah.

Berita Terkait : Hima Persis Apresiasi Kapolri Tanggung Biaya Perawatan Bocah M Korban Penculikan

Menurut pria asal Bengkulu itu, sejak Indonesia merdeka 77 tahun yang lalu, konsumsi makanan jamaah haji dari Indonesia bahan bakunya berasal dari negara lain.

"Saya berharap ada makanan segar atau dalam kemasan produk Indonesia yang menjadi konsumsi harian bagi para jamaah haji," kata Yandri saat berada di Kota Suci Mekkah, Selasa (10/1).  

Keinginan Yandri Susanto agar bahan baku kebutuhan makanan bagi para jamaah haji dan umroh bisa didapat dari negara sendiri segera terpenuhi sebab Menteri Perdagangan telah melakukan kerja keras untuk meningkatkan volume perdagangan dengan Arab Saudi.

Berita Terkait : Silmy Karim Mau Percantik Gerbangnya Indonesia

"Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jamaah haji, Kementerian Perdagangan bisa bersinergi dengan Kementerian Agama," ujarnya.   

Untuk itu, dirinya mendorong agar pelaku usaha di bidang makanan dan minuman dalam negeri melakukan koordinasi dengan Kementerian Perdagangan untuk memanfaatkan potensi yang potensial melayani ratusan ribu jamaah haji dan jamaah umroh. ■