Dark/Light Mode

Bamsoet Dukung Pembuatan Film Anak Kolong FKPPI

Rabu, 29 Mei 2024 23:15 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Dok.  MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung pembuatan film 'Anak Kolong' oleh FKPPI yang akan tayang pada Oktober 2024. Bamsoet pun mengajak para artis film dan pekerja di industri perfilman untuk menjadi duta bangsa yang senantiasa menyampaikan narasi kebangsaan dalam berbagai tindak dan laku. Salah satunya dengan lebih banyak memproduksi film-film yang menggugah kesadaran publik untuk semakin mencintai Indonesia serta menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan.

Bamsoet menerangkan, film tidak hanya sekadar media rekreasi dan hiburan. Melainkan juga bisa dijadikan sarana edukasi dan propaganda yang positif untuk meningkatkan semangat nasionalisme.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pemisahan Kementerian Perumahan Rakyat dari PUPR

"Sebagaimana pernah dilakukan Rusia melalui film Ivan The Terrible, Amerika Serikat dengan film Casablanca, dan Jerman dengan Triumph of The Will," ujar Bamsoet, usai menerima Chief Operating Officer Cinema XXI Arief Suherman dan Produser Film 'Anak Kolong' dari FKPPI, di Jakarta, Rabu (29/5).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, film seringkali dijadikan propaganda untuk membesarkan negara pada beberapa negara di dunia. Semisal, film Rambo (Amerika Serikat) maupun Crash Landing on You (Korea Selatan). Begitu pun Indonesia, yang juga sudah menghasilkan banyak film sebagai media menumbuhkembangkan nasionalisme. Antara lain Sang Kyai, Sang Pencerah, 3 Srikandi, Kartini, Soekarno, Laskar Pelangi ataupun Garuda di Dadaku.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pembentukan Konsorsium Sinagi Olom Fagu Guna Kelola KEK Sorong

"Film nasional bisa berperan sebagai pengungkap fakta sejarah yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa, agar generasi penerus bisa memahami perjalanan sejarah negeri ini. Melalui film masyarakat juga bisa belajar dari berbagai peristiwa di masa lalu sebagai dasar pengambilan keputusan di masa kini," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, industri perfilman Indonesia sudah berangsur-angsur pulih setelah dilanda pandemi Covid-19. Badan Perfilman Indonesia (BPI) mencatat pada tahun 2019, industri film Indonesia mampu menarik 51,2 juta penonton. Turun menjadi 19 juta penonton pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Di tahun 2021 jumlah penonton makin merosot hanya sekitar 4,5 juta penonton. Di tahun 2022 jumlah penonton baru kembali menggeliat dengan 24 juta penonton.

Baca juga : Bamsoet Dukung Polri Terbitkan SIM C1 untuk Sepeda Motor 250-500 CC

"Semakin maju pertumbuhan penonton film, akan semakin membuat potensi industri film Indonesia berkembang pesat. Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap film harus dijaga baik oleh para pelaku industri perfilman dengan menghasilkan film-film berkualitas dan bermutu," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.