Dark/Light Mode

Hadiri Pengambilan Sumpah Dokter UMJ

Bamsoet Dorong Peningkatan Tenaga Dokter di Indonesia

Kamis, 8 Agustus 2024 17:06 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (bertatik merah jambu) menghadiri Angkat Sumpah Dokter ke-55 UMJ, di Kampus UMJ, Tangsel, Kamis (8/8/2024). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (bertatik merah jambu) menghadiri Angkat Sumpah Dokter ke-55 UMJ, di Kampus UMJ, Tangsel, Kamis (8/8/2024). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) memaparkan, rasio jumlah dokter dan jumlah penduduk di Indonesia berkisar 0,47 berbanding 1.000. Angka ini tergolong rendah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan setiap negara memiliki rasio sekurang-kurangnya 1 banding 1.000, seorang dokter dapat melayani 1.000 orang penduduk. Sebagai perbandingan, rasio ketersediaan dokter untuk setiap 1.000 penduduk di Singapura adalah 2,29, Brunei 1,61, dan Malaysia 1,54.

Dengan rasio ketersediaan dokter tersebut, peringkat Indonesia berada di urutan 147 di dunia. Pada tingkat ASEAN, Indonesia berada di peringkat ke-9, atau tiga besar dari bawah, hanya sedikit lebih baik dari Kamboja dan Laos. Untuk mencapai jumlah ideal, Indonesia masih kekurangan sekitar 124.000 dokter umum dan 29.000 orang dokter spesialis.

“Untuk mengatasi hal ini, solusinya bukan hanya pada memberikan izin praktik kepada dokter asing. Pemerintah juga harus memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan kepada Fakultas Kedokteran di berbagai perguruan tinggi swasta dan negeri,” ucap Bamsoet, dalam acara Angkat Sumpah Dokter ke-55, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Kampus UMJ, Tangerang Selatan, Kamis (8/8/2024).

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR ke KPPI, Bamsoet Dorong Peningkatan Kesetaraan Gender

Hadir antara lain Sekretaris Umum PP Muhammadiyah/Ketua Badan Pembina Harian UMJ Prof Abdul Mu’ti, Rektor UMJ Prof Ma’mun Murod, Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Tangerang Selatan Fajar Siddiq, Ketua Senat Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ Agus Sunarto, dan Ketua Program Studi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UMJ Zainy Hamzah.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, saat ini jumlah lulusan dokter setiap tahun di Indonesia masih tergolong rendah. Sebagai gambaran, setiap tahunnya Indonesia hanya mengeluarkan 2.700 lulusan dokter spesialis. Itu pun distribusinya tidak merata, sebagian besar hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, bahkan hanya ada di kota-kota besarnya saja.

Untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter spesialis di Indonesia, Pemerintah membuat terobosan melalui Academic Health System (AHS), Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSP-PU). “AHS merupakan model kerja sama terintegrasi antara perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan, wahana pendidikan dan/atau pemerintah daerah dalam menyelenggarakan program pendidikan, penelitian, pelayanan kesehatan dan pengabdian kepada masyarakat secara terpadu," jelas Bamsoet.

Baca juga : Ketua Umum IMI Dorong Peningkatan Prestasi Atlet Gokart Indonesia

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, riset Patients Beyond Borders memperlihatkan warga Indonesia sangat gemar berobat ke luar negeri. Total pengeluaran per tahun yang dikeluarkan penduduk Indonesia untuk berobat ke luar negeri bisa mencapai 11,5 miliar dolar AS, 80 persennya dihabiskan di Malaysia.

Kata Bamsoet, selain karena biayanya yang lebih murah dan pelayanannya lebih nyaman, warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri karena alat kesehatannya yang sangat lengkap. Padahal, dengan sumber daya manusia dan sumber daya rumah sakit yang dimiliki, Indonesia sebetulnya bisa menjadi tuan rumah bagi warganya dalam berobat.

“Bahkan Indonesia seharusnya bisa menjadi pemain utama dalam wisata medis, menjadi tempat yang nyaman bagi warga dunia berobat," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.