Dark/Light Mode

Bamsoet Harap ICMI Lahirkan Banyak Pemimpin di Tengah Pandemi Covid-19

Kamis, 23 Juli 2020 15:30 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan, pandemi Covid-19 tak sekadar masalah kesehatan dan ekonomi masyarakat dunia. Melainkan juga tentang perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dengan China terhadap negara-negara dunia. 

Berakhirnya Perang Dunia II melahirkan Perang Dingin antara blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat melawan blok Komunis yang dipimpin Uni Soviet dan negara-negara satelitnya. Perang dingin berakhir, melahirkan Perang Dagang yang memanas sejak 2018, ditandai kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memerintahkan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) menerapkan bea masuk sebesar 50 miliar dolar AS terhadap barang-barang China.

"Pandemi Covid-19 semakin meruncingkan Perang Dagang Amerika-China. Bahkan sampai berimbas keluarnya Amerika dari keanggotaan Badan Kesehatan Dunia (WHO) efektif per 6 Juli 2021. Amerika juga menghentikan sumbangan ke WHO yang mencapai 500 juta dolar AS per tahun. Amerika menilai WHO telah menjadi 'boneka' China karena tak cekatan menyampaikan informasi real penyebaran virus Covid-19 di awal kemunculan di Wuhan, China," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Pusat Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang dilakukan secara virtual, dari Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Kamis (23/7).

Baca juga : Pasar Tani Dorong Roda Ekonomi Tetap Berputar Di Tengah Pandemi Covid-19

Turut hadir Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua Umum ICMI Prof. Jimly Asshiddiqie, Sekretaris Jenderal ICMI Jafar Hafsah, dan Rektor Institut Pertanian Bogor Prof. Arif Satria.

Mantan Ketua DPR ini menambahkan, pandemi Covid-19 juga menunjukan pergeseran kekuatan pengaruh dari Barat ke Timur. Ditandai dengan gencarnya China memberikan jutaan persediaan kelengkapan medis untuk membantu berbagai negara dunia mengendalikan penyebaran Covid-19. Dari mulai negara-negara Asia, Afrika, hingga Amerika Latin, mendapatkan banyak bantuan dari China.

"Pandemi Covid-19 juga telah menunjukan kualitas kepemimpinan di berbagai negara. Ada yang mendapatkan pujian, ada juga yang menjadi bulan-bulanan. Bahkan pandemi Covid-19 juga telah melahirkan para pemimpin baru yang berhasil mencuri perhatian rakyat, sepeti Gubernur Tokyo Yuriko Koike hingga Gubernur New York Andrew Cuomo," jelas Bamsoet.

Baca juga : Relawan Mesir Masak Nasi Cinta Untuk Pasien Covid-19

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini berharap, pandemi Covid-19 juga akan melahirkan banyak calon pemimpin baru dari ICMI, baik di daerah maupun ditataran nasional yang mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan disemua tingkatan. Karena itu sangat penting untuk melihat pandemi Covid-19 tak hanya sekadar musibah, melainkan sebagai tantangan.

"Karena pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo mulai menggenjot berbagai produktifitas barang dan jasa dalam negeri. Diantaranya dengan melarang impor barang konsumtif yang masuk melalui e-Commerce, melarang impor Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Alat Pelindung Diri (APD), masker, serta  berbagai penunjang kesehatan lainnya. Berbagai kebijakan ini wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap kedaulatan nasional," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, melalui penguatan kedaulatan nasional, Indonesia akan semakin disegani berbagai negara dunia. Sehingga tak sekadar menjadi pemandu sorak ditengah persaingan Amerika Serikat dengan China.

Baca juga : Mendagri: Pilkada Bisa Bangkitkan UMKM dan Bantu Penanganan Covid-19

"Walaupun masih dalam awal masa kemerdekaan, Presiden Soekarno mampu membawa Indonesia tak larut dalam Perang Dingin antara Blok Barat dengan Blok Timur. Melalui Pancasila yang dikenalkan ke berbagai negara Asia dan Afrika, Presiden Soekarno mampu membuat group baru, Gerakan Non-Blok, yang menjadi kekuatan ketiga diantara Blok Barat dan Blok Timur. Kedepan harus lahir Soekarno baru, yang mampu mengangkat harkat, derajat, dan martabat Indonesia," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.