Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bila Jadi, Bamsoet Tak Ingin Ada Penumpang Gelap Dalam Amandemen

Senin, 11 Oktober 2021 22:35 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan, pihak tak bosan-bosannya membahas dan berdiskusi tentang Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN). Menurut politisi yang akrab disapa Bamsoet tersebut, PPHN adalah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan.
 
“Entah nanti hasilnya dituangkan dalam Undang-Undang, Ketetapan MPR, atau dalam konstitusi,” ujar Bamsoet, dalam Focus Group Discussion (FGD) MPR tentang PPHN, di Press Room MPR, Senin (11/10). Pembicara lain dalam PGD ini adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Pertanian Bogor Prof Didin S Damanhuri, dan Pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Abdul Latief. FGD dimoderatori oleh Prasetijono Widjojo.
 
Saat ini, kata Bamsoet, merupakan momentum yang tepat untuk merenung bagaimana masa depan bangsa Indonesia. “Bagaimana gambaran ke depan, kapan utang kita akan berakhir,” ucap Ketua DPR ke-20 ini.
 
Dia menegaskan, PPHN hadir bukan untuk memperlemah sistem presidensial. PPHN hadir agar arah pembangunan bangsa menjadi jelas adanya. “Tema FGD kali ini sangat tepat selain untuk merenungkan masa depan juga untuk mengevaluasi perjalanan bangsa,” ujarnya.
 
Bamsoet melanjutkan, keputusan akhir PPHN tergantung pada kekuatan politik yang ada. Dia mengakui, ada pro dan kontra terhadap rencana menghidupkan haluan negara. Ia berharap, ada kesepahaman dari semua sehingga mendapat gambaran tentang masa depan bangsa lewat pembangunan yang terarah.
 
Bamsoet merasa, pro kontra ini timbul karena ada isu liar bahwa amandemen bertujuan mempanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode. “Muncul tudingan-tudingan seperti itu. Padahal kita tegas dan tidak ingin ada penumpang gelap bila dilakukan amandemen terbatas,” tegasnya.
 
Dalam kesempatan itu, Abdul Latief mengatakan, manajemen yang baik merupakan jalan menuju sukses. Demikian juga dengan manajemen dan perancangan negara.
 
Dirinya menceritakan pengalaman masa kecilnya bagaimana sudah diperkenalkan dengan masa depan. Untuk itu, dirinya setuju dengan adanya haluan negara. “Salah besar kalau tak setuju dengan adanya rencana pembangunan,” ucapnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.