Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urusan Politik Dan Pilpres

Jokowi Heran Kok Selalu Disalahkan

Kamis, 22 Desember 2022 07:08 WIB
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta saat perayaan HUT ke-16 Partai Hanura, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/12). (Foto: Ist)
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin dan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta saat perayaan HUT ke-16 Partai Hanura, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi yang biasanya kalem dan memilih diam, akhirnya bereaksi. Berbagai tuduhan yang datang, dijawab oleh Jokowi. Mulai dari urusan politik, pendaftaran parpol hingga masalah Pilpres 2024. Jokowi mengaku heran, semua masalah yang terjadi kok selalu disalahkan.

Unek-unek itu disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam Hari Ulang Tahun Ke-16 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, kemarin. Dalam acara tersebut, hadir juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno sampai perwakilan partai-partai.

Sejak pagi, salah satu gedung di kawasan Gelora Bung Karno itu ramai orang. Nuansa kuning kunyit menghiasi daerah sekitar Senayan. Mulai dari atribut partai, dan ucapan HUT dalam bentuk karangan bunga.

Ribuan tempat duduk yang disiapkan panitia terisi penuh. Saking membludaknya, banyak kader Hanura yang tak bisa masuk ruangan hingga membludak ke luar ruangan. Beberapa televisi ukuran besar sengaja dipasang agar kader di luar ruangan bisa ikut menyaksikan jalannya acara.

Sorak sorai peserta semakin menggema. Tepatnya, ketika Jokowi, Ma'ruf Amin beserta Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO) memasuki area acara. "Pak Jokowi, Pak Jokowi," riuh dari tamu undangan.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. OSO selalu tuan rumah naik ke panggung memberikan sambutan. Cukup lama, eks Ketua DPD RI itu menyampaikan pidato politiknya.

Baca juga : Bakal Diresmikan Jokowi, BIN-PMI Cek Kesiapan Gedung PYCH Sebelum Diserahterimakan

Awalnya, OSO menyampaikan kebanggaannya Partai Hanura bisa lolos verifikasi administrasi dan faktual KPU sebagai peserta Pemilu 2024, tanpa adanya intrik kecurangan.

"KPU telah menyatakan (Partai Hanura) lolos murni, lolos kita murni, karena kader kita jujur dalam memberikan laporan-laporannya," tegas OSO dalam pidatonya disambut tepuk tangan seluruh kader Hanura yang hadir.

Eks Wakil Ketua MPR RI itu optimis, di Pemilu 2024, Hanura akan kembali masuk ke Senayan. Untuk itu diameminta seluruh kader Partai Hanura harus mampu laksana pohon bambu. Setelah akarnya kuat barulah tumbuh menjulang tinggi dan memberikan manfaat bagi setiap insan yang merawatnya.

"Kader Partai Hanura harus mampu menyatukan dalam sendi dan geliat kehidupan masyarakat sehingga mampu menjawab tantangan yang muncul," kata OSO.

Usai bicara datar, barulah OSO mulai sedikit keras. Misalnya, saat membahas soal arah dukungan capres. Politisi asal Kalimantan Barat itu geram, belakangan Hanura dipelintir seolah-olah sudah memberikan dukungan politiknya pada salah satu capres.

"Saya belum mendukung siapapun, apalagi Anies Baswedan. Iya, sorry ya. Itu sebenarnya dibikin di medsos-medsos. Gila. Pidato saya bisa dipelintir. Ini enggak boleh," sesalnya.

Baca juga : Jokowi Senang Campur Cemas

OSO mengaku berteman dengan Anies. Namun, ia tak terima jika namanya dicatut dalam gerakan yang mendukung Anies. "Saya orang gila juga. Kalau ditanya gila, saya ikut gila," cetusnya, disambut tepuk tangan kader Hanura.

Sampai saat ini, Hanura belum menyatakan dukungan untuk kandidat presiden manapun. Menurutnya, Hanura masih fokus mendukung pemerintahan Jokowi. "Dukung Pak Jokowi sampai akhir," tegas OSO.

Usai OSO, gantian Jokowi yang memberikan sambutan. Di momen inilah, Jokowi menjawab segala tudingan yang belakangan ini rame ditembakkan padanya. Misalnya, tuduhan Istana terlibat  dalam verifikasi partai politik untuk menjadi peserta Pemilu.

"Paling enak itu memang mengkambinghitamkan, menuduh Presiden, Istana, Jokowi. Paling enak itu. Paling mudah dan paling enak," keluhnya.

Ditegaskan Jokowi, urusan lolos tidaknya partai, merupakan kewenangan KPU. Namun, dirinya tertuduh, buntut dari ketidaklolosan salah satu partai. "Langsung tunjuk-tunjuk. Itu Istana ikut campur. Kekuatan besar ikut campur. Kekuatan besar intervensi," ungkapnya.

"Saya itu enggak ngerti apa-apa masalah ini. Ini kan total 100 persen urusannya KPU. Bukan urusan siapa-siapa, KPU itu independen. Jadi, tidak bisa yang namanya kita itu ikut-ikutan, mengintervensi apalagi, ndak ada," tegas Jokowi, menambahkan.

Baca juga : Singgung Hilirisasi SDA, Presiden Jokowi Tegas Tak Mau Dipaksa Ekspor Pasar

Mantan gubernur DKI Jakarta itu bahkan menyindir jika ada partai yang gagal berkoalisi, dirinya lagi yang bakal disalahkan. "Ini Istana ini, Istana, Istana. Padahal, kita itu tidak ngerti koalisi antarpartai, antarketua partai yang ketemu," seloroh Presiden, dengan nada bercanda.

"Mungkin, untuk pilpres, nanti bisa seperti itu lagi. Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan supaya bisa mencalonkan, ternyata tidak bisa. Tuduh lagi Presiden ikut-ikutan, Istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan. Lha urusannya apa dengan saya? Hati-hati, karena ini yang ingin ikut pilpres kan banyak. Padahal calonnya tidak tahu bisa empat pasang, tiga pasang, atau dua pasang. Enggak ngerti kita," tuturnya.

Jokowi lantas mengajak berpikir secara jernih. "Apakah semudah itu, partai atau peserta pilpres bisa digagalkan dengan mudah? Kan tidak. Partai itu orang-orang pintar semua. Masa gampang sekali digitukan? Kan tidak mungkin," imbuh mantan wali kota Solo ini.

Namun, apapun yang dituduhkan kepadanya, ia mengaku happy berkoalisi dengan Partai Hanura. "Enggak tengok kanan, enggak tengok kiri. Saya buktinya. Dari Pilpres 2014, Pilpres 2019 tidak pernah meleng ke mana-mana Partai Hanura. Konsistensi itu yang penting dalam membangun negara ini. Penting sekali. Konsistensi," pesan Jokowi.

Seperti diketahui, hanya Partai Ummat, parpol yang lolos administrasi tapi gagal menjadi peserta Pemilu 2024. Partai yang didirikan Amien Rais itu tidak lolos verifikasi faktual pada dua provinsi.

Menanggapi keputusan KPU itu, Amien Rais berang. Dia menuding ada tangan penguasa yang sengaja membuat partainya gagal bertarung di 2024. Dia pun kemudian melakukan gugatan ke Bawaslu. Saat ini, gugatannya masih berproses di Bawaslu.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.