Dark/Light Mode

Tanggapi Manuver Bos PBNU

PKB Pede Nahdliyin Cerdas Pilih Parpol

Selasa, 21 Februari 2023 07:55 WIB
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. (Foto: Dok. MPR)
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ogah pusing dengan pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang mempersilakan warga NU memilih atau mencoblos Partai Amanat Nasional (PAN).

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, nahdliyin sudah cerdas memilih par­tai dan masih ingat akar sejarah kelahiran dan perjuangan PKB.

Menurutnya, hampir semua pengurus dan pimpinan PKB berasal dari NU. Partai berlogo bintang sembilan mengelilingi bola dunia ini juga telah merawat serta khidmat pada perjuangan NU lewat jalur politik.

Kata dia, PKB partai yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah, merawat nahdliyin dan pesantren serta berkhidmat ke­pada para kiai.

Baca juga : Cawapres Favorit Musra, Moeldoko Patut Jadi Pilihan Parpol

“Bersama PKB, kader NU menjadi presiden, wapres, menteri, anggota dan pimpin DPR/DPRD termasuk juga lahirnya Hari Santri Nasional, Undang-Undang Pesantren dan dana abadi pesantren,” beber pria yang akrab disapa Gus Jazil ke­pada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia yakin, nahdiyin juga men­catat partai yang telah menyakiti kader NU, bahkan berlawanan dengan haluan Islam ahlussunnah wal jamaah annahdliyah.

“Pendeknya, jangan ada upaya menutupi, membohongi, apalagi membelokkan sejarah perjuangan PKB dan NU yang tidak pernah terpisahkan. Ini sejarah nahdliyin: Aku NU Aku PKB,” pungkasnya.

Politisi PKB Luqman Hakim menilai, sebagai Ketua Umum PBNU Gus Yahya berusaha memberi rasa nyaman bagi semua warga NU, termasuk dalam hal pilihan kepada partai politik.

Baca juga : Mau IPO, BMBL Pede Pangsa Pasar Bimbel Masih Besar

NU berkepentingan terus me­ningkatkan kedewasaan politik warganya sebagai ikhtiar mem­perkuat kehidupan demokrasi di Indonesia.

“Sebagai kader NU yang be­rada di PKB, saya mendukung penuh segala ikhtiar Gus Yahya memajukan kesadaran politik warga NU,” katanya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Apakah PKB dirugikan? Kata Luqman, sama sekali tidak. Menurut penelitian beberapa lem­baga survei, jumlah nahdliyin sekitar 130 juta orang. Dari jum­lah sebesar itu, seiring mening­katnya kesadaran politik warga NU, pasti akan berdampak pada peningkatan jumlah warga NU yang kelak akan memilih PKB. Pada pemilu 2019, diperkirakan warga NU yang memilih PKB sekitar 9-10 persen.

“Saya lebih optimistis pada Pemilu 2024, warga NU yang memilih PKB akan bertambah banyak,” katanya.

Baca juga : Firli Cs Pilih Bertahan

Dia berharap, dengan berbagai ikhtiar yang dilakukan PBNU mendewasakan kesadaran politik warganya, maka warga NU dapat menjadi perekat bangsa Indonesia pada saat berlangsungnya kon­testasi Pemilu mendatang.

“Peran strategis NU menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia tentu wajib kita dukungbersama-bersama,” ungkap Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan PP GP Ansor ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.