Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dianggap Sering Bikin Heboh Medsos, Hanum Disindir Pengen Jadi Sengkuniwati
Senin, 14 Oktober 2019 12:58 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Putri pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, Hanum Rais tidak ada habis-habisnya jadi sumber kontroversi. Dalam pengamatan ada dua kejadian yang membuatnya menjadi sorotan.
Pertama soal Ratna Sarumpaet yang dikabarkan dipukuli orang tidak dikenal, ternyata sedang operasi wajah di klinik kecantikan. Yang kedua, adalah soal narasi kebencian yang dibangun di kasus penusukan Menkopolhukam, Wiranto.
Wasekjen PPP Ade Irfan Pulungan menyayangkan komentar yang terlalu mudah dikeluarkan putri Amien ini. Padahal penyerangan teroris terhadap Wiranto dipastikan bukan rekayasa.
Baca juga : Goyang Dangdut Fitri Carlina Bikin Heboh Panggung Pandora di Belanda
“Dulu Hanum terbukti ikut sebagai aktor penting dalam penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet. Kali ini ia berbuat serupa dengan menyebarkan hoaks dan tuduhan yang tak terbukti kepada Wiranto,” kata Ade dalam keterangan, kemarin.
Dia sangat mengecam cara-cara penyebaran narasi seperti itu. Bahkan melihat Hanum dalam kehidupan media sosial hanya mencari perhatian dengan menjadi tokoh antagonis.
“Dalam cerita pewayangan ada Sengkuni yang merepresentasikan tokoh jahat dan antagonis, Hanum tampaknya ingin menjadi Sengkuniwati agar cepat terkenal,” sindir Ade Irfan.
Baca juga : Pedagang Pasar Pengen Data Pangan Dibenahi
Eks Direktur Hukum TKN Jokowi-Amin itu kemudian mendukung laporan kasus hukum yang menimpa Hanum. Hal ini penting untuk menjadi pelajaran agar tak terus menerus memproduksi berita bohong di masyarakat.
Apalagi, Hanum juga merupakan wakil rakyat yang seharusnya dijadikan teladan. Menanggapi hal ini, politisi PAN, Saleh Partaonan Daulay membela Hanum, yang disebutnya sebagai sosok humanis. Hanum, katanya, tak mungkin melihat situasi penyerangan terhadap Menkopolhukam sebagai rekayasa.
“Jangan terlalu mudah mengambil kesimpulan. Jangan pula mudah mengait-ngaitkan suatu hal dengan hal lain yang belum tentu berhubungan, atau belum tentu itu yang dimaksudkan,” kata Wasekjen PAN ini. [MHS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya