Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dua Kubu Dan KPU Sepakat Tak Ada Lagi Kisi-kisi

Jokowi Dan Prabowo Tarung Bebas, Serius?

Rabu, 23 Januari 2019 11:21 WIB
Paslon No urut 1, Jokowi - Maruf (kiri) dan Paslon No urut 2 Prabowo - Sandi (kanan) saat acara debat capres perdana, Kamis (17/1) di hotel Bidakara Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)
Paslon No urut 1, Jokowi - Maruf (kiri) dan Paslon No urut 2 Prabowo - Sandi (kanan) saat acara debat capres perdana, Kamis (17/1) di hotel Bidakara Jakarta. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat Pilpres periode ke-2 dipastikan tidak ada lagi kisi-kisi pertanyaan. Baik kubu Jokowi maupun Prabowo, sama-sama menyambut gagasan itu. Banyak yang berharap debat Pilpres jadi tarung bebas dua paslon.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Ace Hasan Syadzily menganggap, penghapusan bocoran soal merupakan keputusan yang tepat. Karena sejak awal, kubu 01 memang tidak menghendaki adanya bocoran. 

"Kami siap dengan pertanyaan tertutup. Justru kalau melihat debat kemarin, kami yang lebih orisinal, tajam dan kuat dalam pertanyaan tertutup," kata Ace di Jakarta, kemarin. Menurutnya, Jokowi tidak memiliki masalah dengan tidak adanya bocoran soal. Justru debat nanti, akan lebih tajam dengan saling adu argumen antar capres.

Direktur Relawan TKN Maman Imanulhaq memastikan, Jokowi tetap akan gunakan strategi yang sama. Dalam heat to head dengan Prabowo nanti, Jokowi akan kembali menyerang. "Pertahanan terbaik adalah menyerang, jadi ini genuine Jokowi ya. Dan ini sama sekali tidak melenceng dari karakteristik Jokowi," kata Maman di Jakarta, kemarin.

Namun serangan yang akan dilakukan Jokowi, tidak sekedar membabi buta atau emosional. Jokowi tetap akan menggunakan data-data yang lebih banyak. Khususnya, soal keberhasilan Jokowi bersama Jusuf Kalla dalam memimpin Indonesia selama 4 tahun ini.

Baca juga : Jokowi-Ma’ruf Warna Putih, Prabowo-Sandi Serba Hitam

"Isu-isu tentang lingkungan, kedaulatan pangan, akan betul-betul diperlihatkan datanya. Jadi kita akan bicara data, walau pun jujur penyajian nanti akan lebih kepada apa yang sudah dikasih dan apa yang akan dilanjutkan," papar Maman.  

Ketua Dewan Pengarah TKN Jusuf Kalla memastikan, pihaknya akan menyiapkan lebih banyak materi untuk debat kedua. Apalagi, dalam debat selanjutnya ini, tidak akan ada lagi bocoran soal seperti sebelumnya. 

"Kalau dulu kan sudah bocor soalnya, sekarang tidak. Berarti harus belajar lebih banyak, konteks dari debat," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin. 

JK menuturkan, baik TKN maupun calon presiden inkumben Joko Widodo harus menguasai materi mengenai energi dan lingkungan hidup. Apalagi, kata dia, pola debat kedua adalah antar capres, yaitu Jokowi dan Prabowo. "Presiden pengetahuannya harus luas, kalau pengetahuannya hanya artinya terbatas, wah bagaimana negeri ini menjadi besar," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Priyo Budi Santoso mengusulkan, format debat yang lebih ekstrem dari sebelumnya. Priyo ingin agar debat kedua mengadopsi format "free fight" atau tarung bebas. Artinya debat berlangsung natural, tidak kaku dan tanpa kisi-kisi. 

Baca juga : Jokowi & Prabowo Siapa Mau Datang?

“Jadi ada pikiran dari BPN kalau diperlukan kami tawarkan format free fight, tarung bebas, di antara kedua pihak," ujar Priyo di media center Prabowo-Sandi di Jakarta, kemarin. 

Sekjen Partai Berkarya ini mengaku, paska debat, pihaknya mendapat berbagai kritik dan masukan terkait format debat. Karenanya debat selanjutnya dilakukan diusulkan tanpa perlu dibatasi waktu per segmen. Dengan begitu, masing-masing calon presiden akan saling mengeksplorasi gagasan yang ditawarkan. 

“Karena debat kali ini head to head, antara Jokowi dan Prabowo. Kami harap beliau dapat eksplorasi masing-masing gagasan," kata Priyo.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, ada lima poin perubahan dalam debat Pilpres selanjutnya. Pertama, KPU menegaskan tidak ada kisi-kisi yang diberikan kepada masing-masing paslon capres-cawapres. “Kisi-kisi dibuat oleh sejumlah panelis dan hanya diberitahukan kepada moderator sebagai bahan untuk bertanya kepada capres-cawapres,” jelasnya.

Kedua, tata panggung debat akan diubah dengan meniadakan kursi puluhan pendukung masing-masing paslon capres-cawapres. Berdasarkan evaluasi KPU, keberadaan pendukung itu membuat suasana gaduh dan tidak tertib. 

Baca juga : Berkah Jokowi & Prabowo Hanya Ke PDIP Dan Gerindra

"Jadi para elite yang merepresentasikan TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno itu juga harus menghormati rakyat yang menonton dan pendengar di rumah.  “Kami pastikan format debat membuat penonton di rumah lebih nyaman untuk mendengar dan menyaksikan," jelas Wahyu.

Ketiga, KPU memastikan peran moderator debat nanti ditambah supaya dalam memandu jalannya debat lebih dinamis. Keempat, durasi debat akan ditambah untuk segmen penyampaian visi-misi. Dengan demikian, penyampaian visi-misi nanti bisa lebih utuh.

“Terakhir, KPU memastikan akan menentukan nama-nama panelis debat kedua secara mandiri. Nama-nama yang telah ditentukan nantinya tidak boleh diganti jika ada pihak-pihak yang tidak setuju,” jelasnya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.