Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kampanye Zaman Now, Lewat Medsos Gandeng Anak Muda

Rabu, 30 Januari 2019 20:17 WIB
Suasana diskusi Vlogs to Vote yang diselenggarakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. (Foto Diananda Rahmasari/Rakyat Merdeka)
Suasana diskusi Vlogs to Vote yang diselenggarakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta. (Foto Diananda Rahmasari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Zaman now, media sosial merupakan sarana kampanye efektif di Indonesia untuk menggandeng anak muda. Populasi mudanya besar. Dari 187 juta pemilih nasional, 45 persen berada di usia 17-36 tahun. Usia suka gadget. Ponsel pintar dan alat elektronik lainnya melekat erat di tangan mereka. Menyebar informasi pun, lanjutnya, bisa dilakukan via WhatsApp dan aplikasi komunikasi lainnya.

"Makanya kampanye sekarang ini tidak lagi efektif dengan pasang baliho di jalan-jalan. Kalau mau gandeng anak muda, ya lewat media sosial," ujar politisi muda dari Partai Amanat Nasional Faldo Maldini dalam acara diskusi Vlogs to Votes di Jakarta, Selasa malam (29/1).

Baca juga : Pengamat Medsos Nukman Luthfie Meninggal Dunia

Cara tersebut sudah dijalankan Presiden Joko Widodo. Dia menggandeng Ria Ricis, YouTuber yang berhasil meraup angka 9 juta subscriber. Video itu dipublikasikan pada 15 Desember. Vlog Ria Ricis seharian bersama Jokowi menjadi trending nomor satu di YouTube. Dari pengamatan Rakyat Merdeka, hingga hari ini, vlog Ricis dengan Jokowi ditonton 4,3 juta orang.Video tersebut juga disukai 260.000 'like'.

Namun, menurut pengajar sekaligus pengamat politik Indonesia dari Australia National University Ross Tapsell, mengingatkan pengguna media sosial, terutama anak muda, harus cerdas dalam menerima informasi. Pasalnya, daya literasi yang rendah bisa membuat pengguna media sosial rentan terkena hoaks. Tapsell juga mengingatkan peran pemerintah dan institusi media berupaya memerangi hoaks. Dia khawatir masalah ini akan semakin memburuk menjelang pemilu nasional pada April 2019.

Baca juga : Tak Kampanyekan Jokowi, Caleg Koalisi Kena Sanksi

Namun, tidak selamanya anak muda dan media sosial rentan terkena berita palsu.  Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany merasakan manfaat media sosial. Media sosial justru tempat anak muda mencari dan menggali informasi. "Saling mengkonfirmasi benar tidaknya informasi yang di dapat," ujar Tsamara. Dia juga menambahkan kalau anak muda di medsos juga tidak melulu membahas politik. Mereka lebih suka membahas masalah pekerjaan, hobi dan lainnya. Meski demikian, Tsamara merasakan manfaat dari media sosial. Apalagi banyak pemilih milenial yang aktif di dalamnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.