Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Gesekan Di Internal

Gerindra Andalkan Prabowo, PKS Terapkan Aturan Main

Minggu, 28 Maret 2021 06:10 WIB
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (Foto: Instagram)
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) punya resep jitu untuk meredam gesekan konflik di internal.

Gerindra mengandalkan sosok Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai pemersatu. Sedangkan PKS menerapkan merit system alias aturan main yang adil.

Politisi Partai Gerindra Kamrussamad menjelaskan, Prabowo memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas politik partai.

Dengan alasan itulah, Menteri Pertahanan tersebut dipercaya para kader Gerindra menjadi Ketua Umum, sekaligus Ketua Dewan Pembina Gerindra.

Baca juga : Pemerintah Andalkan Penerimaan Pajak

“Dari kongres ke kongres, kader memberikan kepercayaan beliau untuk memimpin partai karena ada tren positif kepercayaan rakyat,” ujar Kamrussamad saat diskusi Polemik MNC Trijaya, bertajuk Senjakala Regenerasi Parpol, di Jakarta, kemarin.

Meski Gerindra menjadikan Prabowo sebagai pemimpin utama, sama sekali tidak mengganggu roda organisasi partai. Justru proses kaderisasi berjalan sangat baik. Misalnya, dalam urusan penempatan posisi partai melalui beberapa badan. Ada badan seleksi hingga proses evaluasi.

Di ajang Pemilu 2014, kata dia, Gerindra sudah melakukan pengkaderan sejak 2010-2012. Ada kamp besar di Bogor dan diwajibkan bagi ketua, sekretaris dan bendahara sampai ke tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk ikut. Mereka menjalani program ini selama tujuh hari tujuh malam.

“Dinamikanya relatif terkontrol. Nuansanya demokrasi terpimpin kalau di Gerindra. Sarana pengambilan keputusan ada di Dewan Pembina,” pungkas anggota Komisi XI DPR ini.

Baca juga : Ahmad Muzani Minta Kader Gerindra Sukseskan Vaksinasi Demi Pemulihan Parekraf Bali

Berbeda dengan PKS. Partai berlandaskan Islam ini menerapkan merit system bagi setiap kader untuk menjadi wakil rakyat maupun petinggi partai. Alhasil, tidak pernah terdengar ada gesekan saat proses Musyarawah Nasional (Munas).

“Suksesi kepemimpinan partai itu nyaris tak ada riak,” ujar Juru Bicara DPP PKS, Indra.

Indra mengklaim, partainya cukup terbuka soal demokratisasi. Contohnya, pergantian Presiden PKS sejak partai ini lahir di transisi reformasi hingga 11 kali pergantian tidak pernah ada turbulensi politik yang besar.

Pasalnya, secara prinsip tata kelola PKS menerapkan merit sistem yang baik. Ada proses kesamaan peluang dan ada proses mana yang terbaik dari sisi waktu dan tempat yang bersangkutan.

Baca juga : Antam Siap Jadi Pemain Terdepan Bullion Bank

Menurutnya, seorang pemimpin itu sudah ada waktu dan posisi yang terbaik. Ada zaman dan tempatnya. Di PKS, tidak mengenal istilah intervensi dari Majelis Syuro Partai.

Dalam hal pemilihan Presiden PKS oleh Majelis Syuro, sudah sangat demokratis. Pasalnya, ada 99 anggota majelis perwakilan seluruh Indonesia. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.