Dark/Light Mode

Survei Polmatrix: Gelora Dan Ummat Jadi Partai Kuda Hitam Di Papan Bawah

Kamis, 1 April 2021 13:34 WIB
Gelora dan Partai Ummat. (Foto: Ist)
Gelora dan Partai Ummat. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Partai Ummat sebagai partai politik baru yang didirikan Amien Rais berpeluang menjadi kuda hitam di antara partai-partai papan bawah. Juga ada Gelora yang merupakan sempalan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Partai Ummat yang sebelumnya masih nihil dukungan, kini melesat menjadi 1,3 persen, bahkan melampaui posisi Partai Amanat Nasional. Sedangkan Gelora naik tipis dari 0,1 persen (Desember 2020) menjadi 0,2 persen.

"Di antara partai-partai papan bawah, Partai Ummat dan Gelora muncul sebagai kekuatan baru yang perlu diperhitungkan," ungkap Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto dalam press release-nya di Jakarta, Kamis (1/4).

Baca juga : Jakarta ePrix Diyakini Jadi Pemicu Kebangkitan Ekonomi Bangsa

Sementara itu, PDI Perjuangan dan Gerindra sebagai dua partai politik utama, stabil memimpin elektabilitas. Pada Mei 2020 elektabilitas PDIP mencapai 33,3 persen, turun menjadi 28,7 persen (September 2020), 25,5 persen (Desember 2020), dan kini 20,3 persen.

Demikian pula dengan Gerindra yang anjlok dari kisaran 13 persen pada Mei-September 2020 menjadi 10,1 persen (Desember 2020), lalu naik tipis menjadi 10,5 persen. Sedangkan Golkar stabil di kisaran 8 persen, kini sebesar 8,4 persen.

Di antara parpol-parpol nasionalis, dua parpol yaitu Demokrat dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengalami tren kenaikan. Elektabilitas Demokrat bergerak naik, dari kisaran 3 persen pada Mei-September 2020 naik menjadi 7,5 persen (Desember 2020), dan kini 8,1 persen.

Baca juga : Pengamat: Ketua Umum Partai Berpeluang Jadi Capres 2024

Demokrat memantapkan diri pada posisi keempat, membayangi Golkar. Tren kenaikan elektabilitas juga dialami PSI, dari 4,3 persen (Mei 2020) menjadi 4,5 persen (September-Desember 2020), lalu naik lagi menjadi 5,0 persen. Lalu ada Nasdem (4,1 persen/3,9 persen/4,0 persen/3,7 persen), Perindo (1,1 persen/0,9 persen/0,7 persen/0,6 persen), dan Hanura (0,9 persen/0,6 persen/0,4 persen/0,3 persen). Parpol gurem lainnya yaitu Berkarya, PKPI dan Garuda kehilangan dukungan sama sekali.

Di antara parpol-parpol Islam, PKB memimpin (6,2 persen/5,3 persen/5,5 persen/5,4 persen), disusul PKS (5,4 persen/5,8 persen/5,2 persen/5,1 persen), dan PPP (1,5 persen/1,7 persen/1,8 persen/1,6 persen). Masih ada 28,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

"Turunnya dukungan dari sejumlah parpol kebanyakan lari menjadi undecided, yang berpeluang untuk diperebutkan oleh parpol-parpol yang lain," pungkas Dendik.

Baca juga : Sinergi Antar Lembaga dan Mitra Jadi Kunci Kesuksesan Penyaluran BST

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 20-25 Maret 2021 kepada 2.000 orang responden mewakili 34 provinsi. Survei dilakukan melalui telepon terhadap responden survei sejak 2019 yang dipilih acak. Margin of error survei sebesar ±2,2 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.