Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Australia Terbuka 2022

Hari Ini Kejar Gelar Juara, Gregor Siap Agresif Menyerang

Minggu, 20 November 2022 09:22 WIB
Gregoria Mariska Tunjung. (Foto : Ist)
Gregoria Mariska Tunjung. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Minggu (20/11) siang, Gregoria Mariska Tunjung siap tampil memaksa untuk meraih gelar pertamanya sejak 2018 di pentas Australia Terbuka 2022

Gregoria Mariska Tunjung tampil ke laga pamungkas turnamen bulutangkis Australia Terbuka 2022 usai mengalahkan Han Yue asal China.

Di final Gregoria akan bertemu unggulan pertama, An Se Young asal Korea Selatan yang di semifinal mengalahkan Pornpawee Chochuwong (Thailand), 21-16, 21-11 pada final turnamen BWF World Tour Super 300.

“Besok (hari ini) saya ingin lebih memaksa lagi. Maklum, dia bukan lawan mudah. Lawan kelasnya sudah di atas saya. Besok saya tidak boleh gampang nyerah. Coba memaksimalkan yang ada,” tegas Gregoria.

Dalam laga semifinal yang digelar di Quay Centre, Sydney Olympic Park, Sydney, Sabtu (19/11), Gregoria tampil pantang menyerah. Dia ngotot dan tampil tidak mau kalah menghadapi Han Yue yang terakhir mengalahkannya di semifinal Hylo Open 2022.

Baca juga : Tembus Semifinal, Gregor: Saya Main Lebih Tenang

Lewat perjuangan keras, Gregoria pun akhirnya menang 18-21, 21-16, 21-14 dalam waktu 56 menit. Kemenangan ini pun mengantarkannya maju ke final turnamen berhadiah total 180 ribu dolar AS itu.

“Senang dan puji Tuhan saya bisa menang dan maju ke final. Tadi itu perjuangan yang tak mudah. Perlu usaha keras untuk bisa ke final,” aku Gregoria kepada Tim Humas dan Media PBSI.

“Setelah lama nggak ke final turnamen level world tour, saya kini bisa lagi ke final di turnamen seperti di Australia Terbuka ini. Terus terang saya juga kangen juara,” ujar Gregoria yang terakhir juara di Finlandia Terbuka 2018.

Jalannya pertandingan memang seru dan sengit. Gregoria sempat memimpin namun mampu dikejar pemain yang menduduki rangking 12 dunia asal Negeri Tirai Bambu itu.

“Tadi setelah memimpin 9-8, lawan rupanya mengubah pola permainan. Saya kehilangan tujuh poin beruntun akibat kesalahan sendiri jadi 9-15. Saya jadi hilang ritme karena lawan mengubah pola menjadi pelan. Sementara saya jadi buru buru dan mati sendiri,” tutur Gregoria.

Baca juga : Kurang Agresif, Adnan/Nita Terhenti Di Perempat Final

Diakuinya, Han Yue memang lawan yang memang punya kelebihan. Dia bisa bermain safe. Selain itu, kualitas bolanya begitu matang dan bisa main sabar.

“Setelah kalah, saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah saja. Saya bisa belajar dan tidak ingin main seperti gim pertama tadi,” sebut juara Kejuaraan Dunia Junior 2017 itu.

“Pada gim kedua, saya juga belajar dari kekalahan di Hylo Open lalu. Saat itu saya kalah tipis karena kesalahan-kesalahan kecil. Kali ini saya tidak ingin kesalahan-kesalahan kecil itu terulang lagi. Yang penting harus dapat poin dan saya harus memaksa. Fokusnya juga saya paksa dan juga harus tahan,” ucap Gregoria.

Dalam pertandingan di gim ketiga, dengan kondisi sama-sama capek, Gregoria hanya berprinsip harus bisa tahan saja. Dia memaksa untuk tidak gampang menyerah.

“Saya main seperti pada gim kedua saja. Memang pada awal gim ketiga saya masih sempat belum in dan buru-buru juga. Tetapi dengan memaksa, saya akhirnya bisa unggul 11-8 dan terus memimpin dan makin yakin. Saya tetap terus memaksakan diri. Saya nggak mikir sudah unggul jauh. Saya malah lebih hati-hati, sebelum gim berakhir,” jelas Gregoria.

Baca juga : Australia Terbuka 2022: Trias/Rose Dapat Pelajaran Berharga

Gregoria juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada suporter Indonesia yang datang mendukungnya. “Terima kasih kepada suporter Indonesia yang datang dan mendukung saya. Saat saya kalah di gim pertama, mereka tetap semangat dan terus mendukung saya sampai pertandingan selesai,” sebut Gregoria.

Sayang keberhasilan Gregoria tidak diikuti Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja. Pasangan ganda campuran profesional ini takluk kepada Kim Won Ho/Jeung Na Eun asal Korea Selatan dengan skor 21-14, 13-21, 8-21.

“Tenaga kami sudah habis. Lawan pertahanannya juga sangat kuat dan susah ditembus, terutama di gim kedua dan ketiga. Tetapi kami tetap bersyukur bisa melangkah sejauh ini,” ucap Gloria.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.