Ditahan Imbang Si Ular Besar, Haaland Mati Kutu Di Etihad

RM.id  Rakyat Merdeka - Inter Milan berhasil membuat kejutan dengan menahan imbang Manchester City 0-0 di laga perdana Liga Champions di Stadion Etihad, dini hari tadi.

Bagi Nerrazurri alias Si Ular Besar menjadi ajang balas dendam kecil atas kekalahan tipis dari tim asuhan Pep Guardiola musim lalu.

Inter yang dipoles Simone Inzaghi, tampil berbahaya dalam serangan balik, tetapi kurang beruntung dalam penyelesaian akhir.

Sementara, mesin gol Man City, Erling Haaland, yang akan menjadi pemain tercepat dalam sejarah yang mencatat 100 gol untuk klub Eropa jika ia mencetak gol, masih harus menunggu untuk mencapai tonggak sejarah itu.

Baca juga : Fikri Dan Daniel Trengginas

Pemain Norwegia, yang telah mencetak sembilan gol dalam empat pertandingan Liga Primer Inggris musim ini, kehilangan beberapa peluang di babak pertama termasuk sundulan yang dapat ditangkap kiper Yann Sommer. Sebuah tembakan kerasnya juga melebar dari tiang gawang.

Pemain Inter Henrikh Mkhitaryan membuat para penggemar Man City bernapas lega ketika pada menit-menit akhir ia melepaskan tendangan keras dari jarak sekitar delapan meter. Bola melambung di atas mistar gawang. Ia memegang kepalanya dengan ekspresi tak percaya.

Di sisi lain, Ilkay Gundogan membuat penggemar Man City geram dengan dua sundulan jarak dekat yang meleset tipis pada detik-detik terakhir. Sundulan pertama tepat mengenai kiper, sedangkan sundulan kedua melambung di atas mistar gawang sebelum peluit akhir berbunyi.

Man City tercatat melepaskan 22 tembakan ke arah gawang, sedangkan Inter 13 tembakan. “Pertandingan yang sangat intens melawan lawan yang sangat kuat,” kata bek Man City Ruben Dias.

Baca juga : Benny Mamoto Dicecar Soal Kasus Ferdy Sambo

“Kami tahu apa yang akan terjadi, mereka juga tim papan atas. Mereka terbiasa menang, dan kami tahu kami tidak akan meraih hasil yang mudah. Pada akhirnya, saya pikir tim tampil hebat, kami hampir mencetak gol,” ujarnya.

Pelatih Man City, Pep Guardilla mengakui bahwa Inter Milan memiliki kekuatan mental yang sangat bagus baik secara tim maupun individu. Menurutnya, hal tersebut yang membuat Inter Milan mampu menjuarai Liga Italia Serie A musim 2023/2024 setelah musim sebelumnya mencapai final Liga Champions UEFA.

“Anda tidak bisa mencapai final Liga Champions dan juara Serie A dengan komposisi pemain 90 persen sama jika tidak memiliki sesuatu yang spesial,” katanya.

Dari sisi strategi, Guardiola menyebut Inter Milan kerap bermain dengan sistem menekan dengan garis pertahanan yang tinggi. Menurutnya, kehilangan bola, dia yakin Inter akan menjaga orang per orang (man to man). Guardiola menilai, skema seperti itu hampir sama dengan Brentford yang dikalahkan City 2-1.

Baca juga : Sherina Munaf, Keseret Tren Topik Lavender Marriage

“Selain itu, Inter juga memiliki kualitas luar biasa di situasi bola mati. Pemain-pemain mereka juga apik dari lini kedua khususnya Nicolo Barella. Federico Dimarco juga sangat apik melepaskan umpan silang tetapi saya tidak tahu apakah dia bugar untuk laga besok,” tuturnya.

Berdasarkan format Liga Champions yang baru, setiap klub memainkan delapan pertandingan melawan delapan lawan yang berbeda. Kemudian delapan tim teratas di liga yang beranggotakan 36 ini, otomatis melaju ke babak 16 besar. Sementara 16 tim di bawahnya memainkan babak sistem gugur lebih lanjut.

Simone Inzaghi bersikeras bahwa perubahan pada format Liga Champions dan fakta bahwa ada banyak hal yang mempengaruhi hasil pertandingan membuat laga ini sangat berbeda dari pertemuan mereka sebelumnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 20 September 2024 dengan judul Ditahan Imbang Si Ular Besar, Haaland Mati Kutu Di Etihad

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.