BREAKING NEWS
 

GAPKI Ungkap 5 Alasan Bisnis Sawit Indonesia Meningkat

Reporter & Editor :
FAQIH MUBAROK
Jumat, 4 Maret 2022 16:33 WIB
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Kapasitas Bisnis Perusahaan

Secara terpisah, Komisaris PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS) Dr Robiyanto mengatakan, besarnya prospek bisnis kelapa sawit di Indonesia mendorong perusahaan perkebunan juga terus meningkatkan kapasitas bisnis.

Baca juga : Gibran Klaim Angka Kesembuhan Covid-19 Terus Meningkat

NSS, jelasnya, akan menjawab besarnya prospek bisnis di industri kelapa sawit melalui rencana melepas saham perdana ke publik.

NSS dijadwalkan akan menggelar IPO tahun 2022. NSS akan melepas sebanyak-banyaknya 40 persen saham dari modal yang disetor penuh. Harga penawaran diperkirakan berkisar antara Rp 135 sampai Rp 150 per unit saham dan target perolehan dana dari kegiatan penawaran umum saham perdana ke publik sekitar Rp 2 triliun.

Baca juga : Sejak Awal 2022, Wisman Di Jakarta Meningkat Pesat

"Dana hasil IPO ini akan kami gunakan untuk memampukan NSS dalam memenuhi permintaan pasar yang saat ini belum dapat kami penuhi. Sebagai catatan, pasar yang ada saja di dalam negeri saja, prospeknya masih sangat besar," jelas Dr Robiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/3).

Robiyanto menjelaskan, NSS memiliki basis pelanggan yang sangat kuat seperti Sinarmas, Wings, Musimas, Wilmar dan perusahaan besar lainnya. Pelanggan NSS membayar dengan metode FOB secara cash basis. Besarnya jarak antara permintaan dan produksi, mendorong perusahaan untuk mencari tambahan modal guna meningkatkan kapasitas produksi. 

Baca juga : 3 Negara Ini Sudah Longgarkan Restriksi, Indonesia Sampai Mana?

Setelah IPO, NSS menargetkan sudah memiliki lahan plasma seluas 10 ribu ha, sebanyak 3 PKS dengan kapasitas 180 ton per jam dan 2 PKS dengan kapasitas 90 ton per jam dalam lima tahun ke depan atau tahun 2027.

Dengan pengembangan kapasitas bisnis ini, produksi tahunan ditargetkan meningkat menjadi di atas 23 ton per ha/tahun, CPO sebanyak 240 ribu ton dengan OER sebesar 24 persen. Laba bersih perusahaan diperkirakan akan naik menjadi sekitar Rp 937 miliar dalam lima tahun mendatang. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense