Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

3 Negara Ini Sudah Longgarkan Restriksi, Indonesia Sampai Mana?

Selasa, 1 Maret 2022 20:30 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito (Foto: YouTube)
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seperti penyakit yang pernah merebak dan menjadi pandemi di dunia sebelumnya. Kehadiran Covid-19 mau tak mau harus diterima dan dihadapi. Kita harus tetap melanjutkan kegiatan di tengah pandemi Covid-19 yang sudah dihadapi oleh dunia selama dua tahun ini.

“Tentunya, kegiatan masyarakat ini harus dilakukan dengan tidak meningkatkan potensi penularan, dan harus dalam koridor yang aman,” kata Prof. Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Selasa (1/3).

 

 

Baca juga : Cari Bantuan Lawan Rusia, Presiden Ukraina Ngelamar Jadi Anggota UE

Terkait hal itu, Wiku menyebut, ada tiga modal dasar untuk memasuki masa transisi yang produktif dan aman Covid. Yaitu vaksinasi, prokes dan ketahanan faskes.

Saat ini, beberapa negara di dunia sudah mulai melonggakan aturan Covid, dengan pertimbangan mensejajarkan Covid dengan penyakit pernapasan lainnya. Sebut saja Inggris, Swedia, dan Norwegia.

“Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan utama bagi ketiga negara ini untuk melakukan pelonggaran. Yaitu kasus kematian yang rendah, cakupan vaksin dosis lengkap yang tinggi, dan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan,” terangnya.

Data di tiga negara ini menunjukkan, kasus positif yang sebelumnya melonjak tajam, kini sudah jauh mengalami penurunan. Meskipun kasus positif meningkat tajam namun angka kematian masih jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya.

Baca juga : Tim Indonesia Batal Ke Polandia

"Angka kematian di negara-negara tersebut, juga bervariasi. Tergantung berbagai faktor. Di Norwegia, misalnya. Angka kematian di negara tersebut, justru meningkat lebih tinggi dibanding gelombang sebelumnya," jelas Wiku.

Selain angka kasus, keputusan melonggarkan pembatasan juga didasari oleh cakupan vaksinasi dosis lengkap yang sudah mencapai lebih dari 70 persen  populasi. Kesiapan melonggarkan pembatasan, juga didukung oleh upaya menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang baik.

"Dari ketiga hal tersebut, Indonesia bisa berkaca, sudah sejauh mana kita telah siap bertransisi menuju pelaksanaan kegiatan masyarakat yang aman Covid-19," ucap Wiku.

Apabila dilihat dari kondisi kasus, saat ini Indonesia sudah mulai menunjukkan sedikit penurunan kasus. Setelah meningkat tajam, bahkan lebih tinggi dibanding gelombang kedua.

Baca juga : Situasi Rusia-Ukraina Memanas, Tim Bulutangkis Indonesia Batal Ke Polandia

Sementara angka kematian, meski naik mengikuti tren kenaikan kasus,  kenaikannya masih jauh lebih rendah dibanding gelombang kedua. Namun sayangnya, diungkapkan Wiku, saat ini tren kematian belum menunjukkan penurunan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.