RM.id Rakyat Merdeka - Jelang akhir pekan nilai tukar rupiah dibuka menguat 0,39 persen ke level Rp 14.863 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.922 per dolar AS.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan naik 0,09 persen, dolar Taiwan menguat 0,02 persen, bath Thailand naik 0,02 persen, peso Filipina melonjak 0,34 persen, yuan China aik 0,17 persen, ringgit Malaysia minus 0,07 persen dan rupee India naik 0,18 persen.
Baca juga : Jaga Kesehatan Tulang Agar Kualitas Hidup Terjaga Hingga Tua
Indeks dolar terhadap mata uang utama saingannya, naik tipis 0,03 persen menjadi ke level 106,25. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro menguat 0,19 persen ke level Rp 15.212, terhadap poundsterling Inggris naik 0,30 persen ke level Rp 18.152, dan terhadap dolar Australia menguat 0,09 persen ke level Rp 10.441.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra melihat, nilai tukar rupiah semakin perkasa hari ini. Hal ini dikarenakan, ekonomi AS minus 0,9 persen pada kuartal II-2022.
Baca juga : Ekonomi Global Melemah, Rupiah Melesat
"Nilai tukar rupiah ini pun diproyeksi bisa menguat lagi hari ini setelah semalam data PDB AS kuartal II-2022 menunjukkan hasil negatif," jelasnya di Jakarta, Jumat (29/7).
Ariston mengatakan, sikap The Fed yang memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan berikutnya, dinilai tak akan setinggi sebelumnya juga semakin mendorong penguatan rupiah dan membuat dolar AS tertekan.
Baca juga : Pagi Ini Rupiah Tembus Rp 15 Ribu Lagi
Ia pun memproyeksi penguatan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 14.880 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.950 per dolar AS sepanjang hari ini.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.