Dark/Light Mode

Nggak Dapat Visa Dari AS

Naik Saudi Airlines, Rajapaksa Terbang Ke Singapura, Selanjutnya Ngincar Dubai

Kamis, 14 Juli 2022 18:07 WIB
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (tengah) (Foto: Instagram)
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (tengah) (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa bersama istrinya yang bernama Ioma dan dua orang pengawalnya, dilaporkan telah meninggalkan Maladewa, dengan menaiki pesawat Saudi Airlines, beberapa jam lalu.

Daily Mirror Sri Lanka mengungkap, Rajapaksa dan istri dikawal naik ke pesawat oleh pasukan khusus Angkatan Pertahanan Maladewa.

Rajapaksa yang kabur dari negaranya, tiba di Maladewa dengan menumpang pesawat Angkatan Udara Sri Lanka pada Rabu (13/7). Dia tak mau berlama-lama di negara kecil tersebut. Rajapaksa dikabarkan mengincar destinasi lain, termasuk Singapura dan Dubai.

Baca juga : Sandi Pede Bintan Siap Layani Turis Singapura

The Straits Times menyebut, Presiden ke-8 Sri Lanka itu tak bisa terbang ke Amerika Serikat, karena negara tersebut menolak memberinya visa perjalanan.

Pria berusia 73 tahun itu awalnya memiliki kewarganegaraan ganda: Sri Lanka dan AS. Namun, dia melepas paspor AS, demi bisa bertarung di Pilpres 2019.

Sampai saat ini, Rajapaksa belum mengirim surat resmi pengunduran diri. Meski pada Sabtu (9/7) lalu, dia menyatakan akan lengser pada Rabu (13/7), demi transisi pemerintahan yang damai.

Baca juga : Telkom Girang Kredivo Bakal Melantai Di Bursa

Sumber pemerintah Sri Lanka yang dikutip Reuters mengatakan, Rajapaksa akan mengirim surat pengunduran diri setelah mendarat di Singapura.

Istana Masih Diduduki

Situasi Ibu Kota Sri Lanka: Kolombo hari ini, dilaporkan cukup tenang. Warga menanti pengunduran diri resmi dari Rajapaksa.

Baca juga : Pengusaha Singapura Kepincut Investasi Di RI

Namun, di dalam Istana Presiden, warga Sri Lanka wara-wiri dengan leluasa. Mereka menikmati aneka koleksi seni, mobil mewah, dan berenang sesuka hati. Bagai di rumah sendiri. 

“Pertarungan ini belum berakhir. Kita harus melakukan yang terbaik untuk masyarakat. Kita tak bisa berharap pada pemerintah,” kata Terance Rodrigo, seorang mahasiswa berusia 26 tahun yang sudah 5 hari berada di Istana Presiden. Sejak Sabtu (9/7), pengunjuk rasa tak hanya menduduki Istana Presiden, tetapi juga Kantor Perdana Menteri.

Saat ini, Sri Lanka dipimpin oleh Plt Presiden Ranil Wrickemesinghe, yang sebelumnya menjabat Perdana Menteri. Dia pun sebetulnya sudah berniat melepas jabatan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.