BREAKING NEWS
 

Puncak Harnas UMKM 2022, Teten : Transformasi Digital Kunci UMKM Pulih dan Tahan Resesi

Reporter : DWI ILHAMI
Editor : SRI NURGANINGSIH
Jumat, 12 Agustus 2022 15:54 WIB
Foto: Kemenkop UKM

 Sebelumnya 
Di satu sisi, adopsi teknologi dan inovasi digital berpotensi untuk meningkatkan ketahanan, produktivitas, dan pemulihan ekonomi. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai Rp 5.400 triliun di tahun 2020-2030 dan menjadi yang tebesar di Asia Tenggara.

Diakui Teten, selama dua tahun pandemi ini mendorong UMKM bertransformasi digital, 19 juta UMKM saat ini masuk dalam ekosistem digital, tumbuh sekitar 137 persen dari sebelum pandemi.

Dirinya optimistis target 30 juta UMKM masuk ekosistem digital pada tahun 2024 dapat tercapai, termasuk di dalamnya target 1 juta produk UMKM on-boarding dalam e-katalog belanja pemerintah pusat dan daerah di tahun 2022.

Saat ini tidak hanya e-commerce yang bertumbuh, platform lainnya, seperti penyelenggaraan pendidikan berbasis teknologi (edutech), properti berbasis teknologi (property-tech), transportasi online (ride hailing), dan pelayanan kesehatan berbasis teknologi (healthtech).

Pada 2030, nilai transaksinya diperkirakan mencapai masing-masing Rp 160,4 triliun, Rp 575 triliun, Rp 202,4 triliun, Rp 401 triliun, dan Rp 471,6 triliun.

"Konsumsi masyarakat harus didorong bagaimana daya beli masyarakat diperkuat, menciptakan lapangan kerja, mendorong masyarakat membeli dan belanja produk dalam negeri atau UMKM," pinta Teten.

Baca juga : Teten: Adaptasi Transformasi Digital, Kunci UMKM Selamat Dari Krisis

Contohnya beberapa komoditi yang masih banyak diimpor yaitu minyak goreng. Kemenkop UKM saat ini mulai dengan program minyak makan merah, petani difasilitasi mulai dari pengolahan, pembangunan pabrik, yang dikerjasamakan dengan berbagai pihak. Kemudian juga substitusi impor kacang kedelai dengan kacang koro.

Adsense

"Ini sama enaknya dengan kedelai bisa menjadi bahan pembuatan tempe maupun kecap jadi lebih produktif. Kami sedang menyiapkan ekosistemnya yang juga perlu kerja sama berbagai pihak. Bahkan kami sudah hitung kebutuhan tiap daerah, kita perlu mengajak para pelaku koperasi tempe tahu untuk memproduksinya dengan kacang koro," sebut Teten.

Pertukaran Perdagangan

Menkop UKM turut mengapresiasi inisiatif kerja sama perdagang yang dilakukan antar provinsi dalam hal pertukaran produk UMKM. Seperti yang dilakukan antara Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

"Ide perdagangan antar provinsi penting guna menggenjot ekonomi dalam negeri. Kami apresiasi langkah kedua provinsi ini. Daerah memiliki peran menciptakan ekonomi yang sehat," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi kinerja program Kemenkop UKM yang dipimpin Menteri Teten, di mana hingga saat ini terasa akselerasi di bidang UMKM yang terus meningkat di Jabar.

Baca juga : DTI-CX Ajak Perusahaan Teknologi Kebut Transformasi Digital Indonesia

Untuk itu, dalam rangka perayaan Harnas UMKM di Jabar ini, Kang Emil sapaan akrabnya, menjadi petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa bagaimana Indonesia mampu bertahan dari gejolak ekonomi, salah satunya dengan pemberdayaan UMKM.

"Kalau kita lihat, tidak ada di dunia Hari UMKM. Banyak negara perang bahkan menjadi negara gagal atau bangkrut seperti Yugoslavia, karena tidak memiliki kekuatan ekonominya dari UMKM," ucap Emil dalam sambutannya.

Ia merinci, saat ini pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 5,6 persen dengan inflasi di kisaran angka 4 persen.

"Selama pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari inflasi, Insya Allah kita aman. Negara-negara krisis itu karena inflasinya lebih tinggi. Harga energi naik 5 kali lipat, harga pangan 3 kali lipat. Bisa dibilang negara Eropa banyak yang lebih sulit dari Indonesia," ujar Emil.

Kuncinya sambung dia, adalah jangan bergantung perdagangan dalam negeri dengan luar. Masing-masing daerah harus mampu memaksimalkan produk unggulan daerahnya, dan menjalin kerja sama perdagangan antar kita sendiri, sehingga ekonomi dalam negeri semakin kuat.

"Hal tersebut menjadi alasan kami bekerja sama dengan Provinsi Sumsel. Semoga upaya pertukaran kebutuhan barang dan perdagangan antar provinsi atau daerah ini bisa difasilitasi dengan Kemenkop UKM, sehingga menjadi jurus selamat supaya tidak kita tidak seperti Ukraina dan Yugoslavia," imbuh Emil.

Baca juga : Genjot Transaksi Digital Banking, Jalin Gandeng Bank Riau

Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menekankan, pihaknya bersepakat menjalin hubungan dagang dengan Provinsi Jabar, setelah sebelumnya telah dilakukan dengan Provinsi Jatim.

"Diharapkan Pemerintah dalam hal ini Kemenkop UKM bisa intervensi lebih dalam. Mengingat UMKM sangat mampu bertahan di tengah kontraksi ekonomi, memiliki daya saing luar biasa, pasarnya jelas, membuat Indonesia tangguh dalam sisi ekonomi kerakyatannya di banding negara-negara lain," sebut Herman.

Herman menegaskan, bagaimana UMKM tangguh tidak bergantung dengan pihak luar. ''Misalnya dari minyak goreng, program Kemenkop UKM yang mendorong petani punya pabrik minyak goreng sendiri meskipun kecil, membuktikan agar Pemerintah hadir di masyarakat," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense