BREAKING NEWS
 

Greenfields Dairy Genjot Produksi Susu Lokal

Reporter : MERRY APRIYANI
Editor : ADITYA NUGROHO
Senin, 5 September 2022 18:58 WIB
Peluncuran Kerjasama Greenfileds dan peternak sapi perah lokal. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Greenfields Dairy Indonesia bersama para peternak sapi perah lokal meresmikan tempat penampungan susu atau milk collection center (MCC) yang ketiga di daerah Pijiombo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ini merupakan salah satu program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG).

“Greenfields juga memiliki komitmen ekstra memajukan perekonomian dan industri susu melalui program KSG yang diinisiasi sejak 2007 untuk memacu geliat para peternak sapi perah lokal,” ungkap Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia Heru Setyo Prabowo, Senin (5/9).

Selama 14 tahun, KSG telah memberikan sejumlah dukungan seperti penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak. Program KSG tidak hanya meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional.

Baca juga : Kemenperin Genjot Ekspor IKM Gula Palma

Hingga kini, lanjut dia, produksi susu dalam negeri masih belum bisa memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat. Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun.

Adsense

“Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan kita terhadap susu impor hingga 80 persen. Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51 persennya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia,” lanjut Heru.

Menurut Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Epi Taufik, produksi susu sapi nasional yang tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat semakin mengancam ketahanan pangan bangsa, yang kini peringkatnya menurun ke posisi 69 dari 113 negara. Apalagi, susu adalah sumber nutrisi terlengkap yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang kedepannya akan didominasi oleh penduduk muda.

Baca juga : Menkes Ingatkan Fasyankes, Alkes Produksi Dalam Negeri Harus Diprioritaskan

Faktanya, Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) melaporkan bahwa dari 161.943 ekor sapi peternak GKSI di Jawa Timur, sebanyak 65.157 ekor terpapar wabah PMK. Ini mengakibatkan penurunan produksi susu sebesar 30 persen menjadi 918 ton perhari.

“Menyikapi hal ini, semua stakeholders perlu saling berkolaborasi untuk menopang pilar kecukupan, stabilitas, ketersediaan, akses, dan kualitas keamanan susu nasional,” tandasnya.

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Jumadi mengatakan wabah PMK telah memberikan dampak yang signifikan pada produksi sapi perah dan perekonomian peternak. Apalagi Jawa Timur merupakan provinsi agribisnis yang menjadi lumbung pangan dan gudang ternak nasional.

Baca juga : Kementan Gandeng PT Nestle Tingkatkan Produksi Susu Di Indonesia

“Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini tentu perlu didukung kolaborasi dan peran seluruh pihak. Kami sangat mengapresiasi program KSG dari Greenfields yang menargetkan untuk kembali membangkitkan peranan para peternak rakyat dalam menopang ketahanan susu nasional melalui sejumlah inisiatif,” tegas dia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense