BREAKING NEWS
 

Teken Kerja Sama Strategi

BUMN Farmasi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Indonesia

Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : FAQIH MUBAROK
Minggu, 13 November 2022 21:13 WIB
Penandatanganan kerja sama BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Kimia Farma Apotek (KFA) dengan Silk Road Fund (SRF), dan Indonesia Investment Authority (INA) di Hotel Indigo Seminyak, Bali, Minggu (13/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk mengembangkan industri healthcare di Indonesia, BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Kimia Farma Apotek (KFA) menandatangani kerja sama strategis dengan Silk Road Fund (SRF), dan Indonesia Investment Authority (INA).

Kemitraan transformatif ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri healthcare. Dengan begitu kualitas akan terjamin dan memiliki standar internasional.

Investasi strategis ini akan membawa KAEF, KFA dan industri healthcare Indonesia ke tingkat selanjutnya. Kolaborasi para pihak dituangkan melalui penandatanganan Conditional Share Subscription and Purchase Agreement beserta dokumen-dokumen transaksi terkait lainnya antara KAEF dan anak usahanya, KFA, dengan SRF dan INA.

Total investasi adalah sekitar Rp 1.860.000.000.000 untuk 40 persen kepemilikan di KFA, tergantung kepada closing account mechanics berdasarkan laporan keuangan pada saat completion.

Investasi ini akan digunakan untuk mendanai ekspansi bisnis strategis KFA, kebutuhan modal kerja serta inisiatif untuk lebih meningkatkan efisiensi operasional.

Baca juga : Kerja Sama Indo-Pasifik Dikuatkan, Jokowi Ajak Kanada Jadi Mitra ASEAN

Kedua investor juga akan berpartisipasi dalam rencana transaksi Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 14 Oktober 2022 di Jakarta.

KAEF akan mendapatkan dana untuk mendukung modal kerja dalam rangka ekspansi perusahaan dan peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia.

Ada pun penandatanganan ini dilakukan di Hotel Indigo Seminyak, Bali, Minggu (13/11) dengan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury dan Komisaris Utama Bio Farma, Tanri Abeng.

Selain itu, para pihak yang menyepakati kerja sama ini adalah Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir, Direktur Utama KAEF David Utama, Direktur Utama KFA Nurtjahjo Walujo Wibowo, Chairwoman of the Board of Directors SRF Zhu Jun, dan Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah.

Adsense

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury mengatakan, kerja sama investasi ini dapat membukakan akses Kimia Farma ke ekspertis dari investor global.

Baca juga : Jokowi: Kemitraan ASEAN-India Harus Bantu Tuntaskan Isu Pangan Dan Kesehatan

"Akses pada ekspertis investor global juga akan memperkuat posisi perusahaan serta meningkatkan kualitas mengacu pada standar internasional," ujar Pahala di Bali, Minggu (13/11).

Pada kesempatan yang sama, Honesti menyebut bahwa kerja sama investasi ini akan memperkuat struktur permodalan kerja anak usaha dan cucu usaha grup Bio Farma.

"Sebagai holding group BUMN Farmasi, Bio Farma mendukung setiap wujud nyata investasi dalam pengembangan industri healthcare di Indonesia," tuturnya.

Sementara David mengemukakan, masuknya investor akan membuka peluang pasar dan jaringan Kimia Farma, dari sisi ritel dan layanan kesehatan, hingga ke luar negeri.

Selain itu, kolaborasi tersebut dapat meningkatkan struktur permodalan di KFA sehingga mampu melakukan pengembangan usaha ke depannya, dan dalam jangka panjang akan meningkatkan nilai perusahaan.

Baca juga : Pemerintah Mudahkan WNA Kunjungi Indonesia

"Kerja sama investasi ini akan memperkokoh struktur permodalan perseroan. Sehingga mampu meningkatkan performa operasional dan finansial untuk mengembangkan kinerja Perseroan yang lebih baik," ungkap David.

Zhu Jun menuturkan, kesepakatan ini merupakan proyek utama dari kerja sama berkualitas tinggi antara Tiongkok dan Indonesia di bawah Belt and Road Initiative dan merupakan peluang investasi yang menarik.

"Dengan dukungan Pemerintah Indonesia yang kuat dan upaya bersama INA, kami berharap dapat bekerja sama dengan manajemen Kimia Farma dan KFA dalam fase pengembangan perusahaan selanjutnya," harapnya.

Ridha optimistis kesepakatan ini dapat membuka potensi eksosistem farmasi di Indonesia. Kimia Farma Group merupakan perusahaan yang secara mumpuni memiliki kapasitas dari hulu ke hilir di seluruh rantai nilai sektor farmasi, dengan lebih dari 1.100 outlet, 400 klinik, dan 70 laboratorium diagnostik.

"Kami percaya kerjasama dengan SRF yang dituangkan dalam perjanjian ini akan mendukung ekspansi perusahaan guna meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia yang kurang terlayani," pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense