BREAKING NEWS
 

PPLI Kenalkan Insinerator Ke Pengelola Rumah Sakit Dan BLK Jabar-Banten

Reporter : BOY SAKTI HAPSORO
Editor : FAQIH MUBAROK
Selasa, 21 November 2023 11:57 WIB
PPLI melakukan edukasi yang digelar Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia di Grand Hotel Preanger, Bandung, Kamis (16/11/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia merupakan institusi yang cukup besar menghasilkan limbah bahan beracun berbahaya (B3), terutama yang kategorinya limbah medis.

PT. Prashada Pamunah Limbah Industri (PPLI), merasa perlu melakukan sosialisasi dan edukasi kepada tenaga layanan kesehatan tersebut agar dapat menangani limbahnya dengan baik dan profesional.

Sehingga, tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan Masyarakat di sekitar rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan tersebut.

Demikian harapan ini disampaikan Senior Sales Manager PPLI, Imam Zulkarnain di hadapan para peserta yang umumnya adalah manajemen pengelola rumah sakit di Jawa Barat dalam kegiatan edukasi yang digelar Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia di Grand Hotel Preanger, Bandung, Kamis (16/11/2023).

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Sabtu 11 November Hadir Di Kantor Kecamatan Bekasi Barat

Di kegiatan bertema 'The Concept, Implementation, Problem and Solution ', PPLI menjelaskan kerja-kerja profesional yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta konsistensi pada pengelolaan limbah B3.

"Kita tahu teknologi thermal sudah lama diterapkan oleh pihak rumah sakit sebagai upaya memusnahkan limbah medis yang dihasilkan. Namun, teknologi thermal dengan fasilitas insinerator yang dimiliki masih sangat sederhana dan umumnya menghasilkan emisi yang tinggi sehingga mencemari lingkungan," kata Imam.

Karenanya, dalam kesempatan itu PPLI memperkenalkan insinerator ramah lingkungan dengan teknologi termodern yang dimilikinya.

Adsense

"Insinerator kami tanpa menggunakan bahan bakar, tapi mengunakan reaktor yang mampu menyaring dan menangkap gas berbahaya, sehingga gas buangannya sangat bersih," ungkapnya.

Baca juga : PEP Subang Field Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Kain

Dikatakannya dengan teknologi CEMS, insinerator yang memiliki daya tampung hingga 50 ton perhari tersebut juga dapat mengukur gas buangan sehingga dipastikan benar benar bersih, dan rendah emisi. "Insinerator ini salah satu yang terbesar di asia tenggara," tandasnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (16-18 November) tersebut, Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari hadir di acara tersenut dan berharap edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mengenai program sanitasi lingkungan rumah sakit di era tuntutan adaptasi teknologi 5.0 serta harapannya mampu menyusun konsep dan memberikan solusi terkait penerapan program Green Hospital kepada manajemen di rumah sakitnya.

Selain mengedukasi tenaga layanan kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat, PPLI pada 20 November 2023 lalu juga memberikan edukasi yang sama kepada pengelola Fasilitas layanan kesehatan yang ada di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh 33 rumah sakit, belasan klinik dan puluhan Puskesmas yang ada di Tangerang tersebut, PPLI berharap para pengelola badan layanan kesehatan dapat memanfaatkan fasilitas perusahaannya yang dikenal memiliki teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah B3, termasuk limbah medis.

Baca juga : Fraksi PKS Desak Israel Diseret Ke Mahkamah Pidana Internasional

"Tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di PPLI juga terintegrasi mulai dari pengemasan, pengangkutan, pengujian, pengelolaan hingga penimbunan akhir limbahnya," kata Technical Support Manager PPLI, Muhammad Yusuf Firdaus.

Bahkan, Yusuf menegaskan teknologi yang dimiliki memungkinkan PPLI menerapkan ekonomi sirkular. Yaitu, pemanfaatan kembali limbah B3 yang diolah, dan hasilnya bisa dimanfaatkan kembali menjadi energi terbarukan.

Narasumber PPLI lainnya, Dody Choeruddin, memaparkan tentang komitmen perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki perusahaan pengolah limbah B3 asal Negeri Sakura Jepang, DOWA Ecosystem Co.Ltd ini konsisten pada pelestarian dan penyelamatan lingkungan dari bahaya limbah B3 sejak hadir di Indonesia tahun 1994.

"PPLI sejak 1994, salah satunya menghasilkan BBS guna mendukung bahan bakar di semen, pemanfaatan terus dikembangkan dan water recycling dan sudah berjalan untuk oprasional PPLI ini sendiri," imbuhnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense