RM.id Rakyat Merdeka - Aktivitas masyarakat saat Lebaran 2024 diyakini memberi dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi nasional. Selama periode Lebaran, pergerakan ekonomi diproyeksi mencapai Rp 386 triliun.
Ekonom dari Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memproyeksi jumlah uang beredar pada periode mudik Lebaran tahun ini bisa mencapai Rp 130 triliun sampai Rp 140 triliun.
Jumlah uang yang beredar mengalami peningkatan dari periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan ini terjadi karena mobilitas masyarakat selama libur Lebaran juga relatif lebih besar di tahun ini.
Baca juga : Puluhan Ribu Pendatang Baru Diramal Serbu DKI
“Jumlah pergerakan pemudik diprediksi mencapai 190 juta orang, jauh meningkat dari tahun lalu yang hanya di kisaran 134 juta orang,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka, Senin (15/4/2024).
Menurutnya, peningkatan ekonomi terjadi karena aktivitas masyarakat selama libur dan mudik Lebaran, seperti berbelanja dan berwisata.
Selain itu, sebagian besar masyarakat yang mudik juga membagikan salam tempel ke keluarga di kampung halaman yang ikut meningkatkan perputaran uang di daerah, sehingga aktivitas perdagangan ikut meningkat.
Baca juga : Manchester City Vs Real Madrid, Los Blancos Selalu Tumbang Di Etihad
Yusuf menjelaskan, meski Core Indonesia belum melakukan perhitungan resmi, tapi kalkulasi sederhana yang dia lakukan, Ramadan dan Lebaran berkontribusi sekitar 1,5 persen hingga 2 persen terhadap pertumbuhan ekonomi di masing-masing kuartal.
“Sebagai ilustrasi, jika kuartal pertama pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen, maka 1,5 hingga 2 persennya dihasilkan dari Ramadan dan Lebaran,” kata Yusuf.
Yusuf mengatakan, sektor-sektor yang sukses mengalap berkah dari momentum Ramadan dan Lebaran, antara lain sektor industri pengolahan terutama untuk pengolahan makanan dan minuman.
Baca juga : Alcaraz Kurang Percaya Diri
Kemudian, ada sektor tekstil dan produk tekstil, sektor industri manufaktur, sektor transportasi dan pergudangan, hingga penjualan online.
“Sektor horeka (hotel, restoran dan kafe) juga mengalami peningkatan. Karena banyak masyarakat memanfaatkan libur Lebaran untuk staycation bersama keluarga,” kata Yusuf.
Untuk ekonomi daerah, Yusuf belum bisa menyebutkan secara pasti berapa besar peningkatannya. Namun, momentum mudik berdampak besar terhadap peningkatan jumlah wisatawan lokal, terutama ke tempat-tempat wisata yang menjadi tradisi di masing-masing daerah.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.