BREAKING NEWS
 

Walhi dan Greenpeace Minta Masyarakat Tak Gunakan AMDK Galon Sekali Pakai

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Rabu, 1 Juli 2020 15:02 WIB
Ilustrasi air kemasan dalam galon isi ulang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dua organisasi pegiat lingkungan, Walhi dan Greenpeace, memperingatkan bahaya air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai bagi lingkungan. Kedua organisasi tersebut mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan air minum galon sekali pakai.

Para pegiat lingkungan sangat kecewa dengan perlakuan produsen yang menjual produk AMDK galon sekali pakai dengan segala bentuk kampanyenya. Bukannya membantu program pemerintah untuk mengurangi masalah sampah, produsen malah menciptakan masalah sampah baru di masyarakat.

"Harusnya itu tidak dibenarkan karena itu membawa kita ke keadaan kembali ke belakang, ke penggunaan plastik sekali pakai. Karenanya, kami meminta masyarakat agar tidak menggunakan produk ini sesuai dengan tuntutan kita dalam kampanye bebas plastik, yaitu menolak plastik sekali pakai," ujar Direktur Eksekutif Walhi Jakarta, Tubagus Soleh Ahmadi dalam webinar "Community & Media Gathering Pawai Bebas Plastik 2020" yang digelar Rabu (1/7).

Tubagus mengaku tidak heran dengan ulah produsen yang mengeluarkan produk penyebab permasalahan lingkungan itu.

"Saya tidak heran, terlebih lagi produsen AMDK galon sekali pakai tersebut terlibat dalam berbagai kasus yang ditemukan Walhi, dimana dalam pengambilan airnya juga banyak menimbulkan konflik di masyarakat termasuk permasalahan lahan dan sumber air,” ungkapnya.

Baca juga : Tak Benar, Pemerintah Siapkan Aturan Soal Pajak Sepeda

Tubagus mengatakan, Indonesia sudah sejak lama memiliki Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

PP ini secara tegas memerintahkan produsen untuk tidak menggunakan produk-produk sekali pakai. Selain itu juga ada Peraturan Menteri KLH Tahun 2019 tentang Roadmap Pengurangan Sampah Oleh Produsen.

Sayangnya, Permen tersebut karena tidak ambisius melihat krisis darurat sampah yang sedang dihadapi Indonesia saat ini.

Adsense

"Harusnya, dengan keadaan krisis ekologi darurat sampah, Permen yang dibuat itu lebih ambisius lagi. Ini masih cukup longgar pengurangannya yang dilakukan oleh produsen. Seharusnya produk kemasan sekali pakai itu tidak dikeluarkan lagi oleh produsen, Nyatanya ini masih terjadi," kritik Tubagus.

Dia pun memastikan, Gerakan Kampanye Bebas Plastik akan tetap menyerukan industri atau produsen untuk bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh produk tidak terurai oleh alam.

Baca juga : Bakal Calon Peserta Pilkada Tangsel Diminta Santai Aja

Hal senada juga diungkapkan Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi. Dia mengingatkan, salah satu tuntutan kampanye bebas plastik adalah mendorong para produsen agar berbenah.

UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Nasional secara tegas dan jelas mengatakan, semua pihak baik pemerintah, produsen hingga masyarakat, perlu mengambil perananan untuk menjaga lingkungan.

Namun faktanya masih minim sekali terlihat langka nyata dari industri atau produsen. "Karena kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan peran masyarakat dan pemerintahnya saja, tapi kita juga butuh produsen. Apalagi diperparah selama masa pandemi Covid-19, justru ada industri yang malah mempromosikan plastik sekali pakai yang dijualnya dengan alasan kesehatan, dan sebagainya. Itu menjadi langkah mundur.

Saat kita sudah punya kebijakan pelarangan, di saat masyarakat sudah mau bergerak, tapi pihak produsen ini belum berbenah untuk menanggalkan plastik sekali pakai," keluhnya.

Sementara Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Tiza Mafira, mengatakan Pawai Bebas Plastik 2020 akan menuntut pemerintah terhadap larangan beberapa jenis plastik sekali pakai dan perbaikan manajemen sampah di Indonesia.

Baca juga : Kolaborasi Program Budikdamber Bantu Masyarakat Bangkit di Masa Pandemi

Gerakan ini juga mengeluarkan tuntutan ke perusahaan dan para pengguna kemasan plastik untuk mulai berubah dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai.

"Karena perusahaan besar banyak yang belum berubah. Itu yang kita bicarakan selama kampanye. Kita akan mengajak semua masyarakat di Indonesia untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai ini," pungkasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense