RM.id Rakyat Merdeka - Nilai tukar rupiah kembali dibuka menguat di pasar spot. Rupiah berada di posisi Rp 14.540 per dolar AS, atau menguat 0,87 persen dibanding sesi penutupan perdagangan kemarin, yang mentok di level Rp 14.562 per dolar AS.
Terhadap sekeranjang mata uang, dolar AS pun turun 0,15 persen ke level 92,097.
Baca juga : Rupiah Kuat Melawan Dolar, Tapi Lemes Ngadepin Euro
Secara keseluruhan, selama Agustus 2020, dolar AS telah turun 1,24 persen. Ini adalah pelemahan terburuk dalam lima tahun, dan kerugian bulanan terpanjang sejak musim panas 2017.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, mata uang Garuda masih akan berfluktuatif di tengah sentimen pasar, yang saling bertolak belakang menekan gerak rupiah.
Baca juga : Liga Inggris, MU dan Sancho Nggak Jodoh
“Mata uang rupiah kemungkinan masih akan berfluktuatif. Bisa saja ditutup stagnan atau melemah terbatas 20-30 poin di level Rp14.620 hingga Rp 14.670 per dolar AS,” katanya.
Ibrahim mengatakan, rupiah berhasil menguat beberapa waktu lalu, lantaran pasar merespons kebijakan moneter baru yang diluncurkan Ketua Fed Jerome Powell dalam Simposium Jackson Hole Fed 2020, akhir pekan ini.
Baca juga : Pagi Ini Rupiah Kuat, Mudah-mudahan Bisa Tahan Lama
Strategi baru Federal Reserve yang cukup agresif ini, bertujuan mengangkat lapangan kerja dan meningkatkan toleransi inflasi yang lebih tinggi. Agar dapat mendorong imbal hasil obligasi AS ke level yang lebih tinggi.
"Pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter The Fed, yang tampaknya akan berlangsung cukup lama," ujar Ibrahim. [DWI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.