Dark/Light Mode

Pagi Ini, Rupiah Paling Kinclong Se-Asia

Senin, 27 Juli 2020 09:23 WIB
Pagi Ini, Rupiah Paling Kinclong Se-Asia

RM.id  Rakyat Merdeka - Awal pekan ini, rupiah berhasil mencatat penguatan yang cukup tinggi di angka 0,72 persen, dalam sesi pembukaan pagi ini, Senin (27/7). Naik ke level Rp 14.505 per dolar AS, dibanding penutupan pada Jumat (24/7) yang mentok di level Rp 14.610 per dolar AS.

Penguatan yang dialami rupiah, terbesar di Asia. Diikuti yen Jepang yang menguat 0,42 persen, won Korea 0,39 persen, dolar Taiwan naik 0,28 persen, yuan China 0,26 persen, peso Filipina 0,023 persen, baht Thailand 0,20 persen, ringgit Malaysia 0,16 persen, dan dolar Singapura 0,015 persen.

Hanya dolar Hong Kong,  yang melemah tipis 0,003 persen.

Ini tentu saja cukup membikin pede rupiah, yang pekan lalu terlemah kedua di Asia, setelah won Korea Selatan yang turun 0,3 persen.

Baca juga : Masih Ada Peluang Kita Lolos Dari Jurang Resesi

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksi, nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, akan bergerak fluktuatif. Gerak mata uang Garuda itu diyakini masih akan bergelombang, seiring membludaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia.

"Dalam perdagangan Senin (27/7) pagi, rupiah dibuka menguat. Namun siang nanti, rupiah akan kembali melemah di level Rp 14.650 per dolar AS," jelas Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (27/7).

Bertambahnya masyarakat yang terjangkit Covid-19, membuat pemerintah terus berupaya mendapatkan vaksin penawarnya.

Kandidat vaksin Covid-19 dari China, saat ini telah tiba di Indonesia, dan sedang dalam uji klinis tahap ketiga oleh PT Bio Farma (Persero).

Baca juga : Dolar AS Lagi Melempem, Rupiah Terbang Tinggi

"Jika berjalan sesuai ekspektasi, Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut dengan kapasitas sebanyak 100 juta dosis per tahun," katanya.

Rupiah juga akan didorong oleh sentimen positif dari upaya pemerintah, yang akan kembali menggelontorkan stimulus sebanyak mungkin sampai akhir 2020. Dengan begitu, daya beli masyarakat akan tetap berjalan, dan konsumsi masyarakat pun terjaga.

"Sehingga, perekonomian kembali berjalan dan ekonomi pasca pandemi kembali stabil," harapnya.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter menetapkan kebijakan untuk meningkatkan intervensi di pasar valuta asing (valas) dan obligasi, guna menjaga stabilitas rupiah.

Baca juga : AS-China Tegang Lagi, Rupiah Jangan Jantungan Ya...

Bank sentral juga menerapkan triple intervention di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF), dan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.