BREAKING NEWS
 

Tingkatkan Kapasitas Rantai Pasok

Kementerian PUPR Apresiasi Produksi Tatalogam Lestari

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Kamis, 3 Juni 2021 14:15 WIB
Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR Nicodemus Daud (kanan) didampingi CFO PT Tatalogam Lestari, Wulani Wihardjono berkeliling di fasilitas produksi baja ringan PT Tatalogam Lestari, Rabu (2/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Nicodemus Daud dan rombongan berkunjung ke 3 lokasi fasilitas produksi baja ringan milik PT Tata Logam Lestari, di kawasan Industri Silicon Valey, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/6).

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kapasitas rantai pasok Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK), khususnya baja ringan, di tanah air.

Nicodemus menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap tugas dan fungsi dalam pembinaan rantai pasok material konstruksi yang dikelola oleh Direktorat Jendral Bina Konstruksi Kementerian PUPR.

Setelah berkeliling melihat fasilitas produksi PT Tatalogam Lestari, Nicodemus mengaku pihaknya mendapat banyak temuan yang cukup penting untuk dicermati dan perlu segera ditindak lanjuti.

Hal pertama, tentang ancaman terganggunya produksi yang bisa berdampak pada kerugian yang tidak sedikit.

Baca juga : Bantu Korban Gempa, Kementerian PUPR Targetkan 3.050 Rumah Di Sulteng

“Tadi saya dengar dari Ibu Lani (Wulani Wihardjono, CFO PT Tatalogam Lestari), ternyata jika ada sedikit gangguan saja, misalnya listrik mati, atau gasnya mati. Itu ternyata membuat satu kali produksi itu barang reject-nya banyak sehingga kerugian orang usaha itu menjadi besar. Itu ternyata harus jadi perhatian kita, bukan sekedar materialnya saja, tapi juga seluruh pendukungnya” ujar Nicodemus, Rabu (2/6).

Temuan kedua, yang menjadi sorotan Nicodemus adalah masih tingginya permintaan Cold Roll Coil (CRC) sebagai bahan baku BJLAS. Namun saat ini suplainya terhambat karena fluktuasi harga dan alokasi yang terbatas sehingga hal ini harus menjadi perhatian khusus.

Temuan ketiga yang cukup penting diapresiasi adalah tingginya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada material konstruksi Tatalogam Group.

Adsense

Nicodemus mengaku terkejut mengetahui TKDN untuk produk BJLAS yang diproduksi PT Tata Metal Lestari sudah mencapai 67 persen.

Nicodemus mewakili Kementerian PUPR tentunya mengapresiasi dan mendukung peran aktif dari PT tatalogam Lestari ini sebagai produsen baja ringan terbesar di dalam negeri karena terus meningkatkan TKDN-nya.

Baca juga : Bantu IKM Naik Kelas, Menperin: Ayo Beli Produk Dalam Negeri

Nicodemus juga menyoroti perlunya merencanakan strategi dalam membangun ekosistem. “Saya senang kita bicara ekosistem. Yang ini tidak mungkin sendiri, harus ada pendukung juga, ada demand, ada supplay, ini harus berimbang,” jelasnya.

Yang terakhir, Nicodemus juga mengingatkan akan pentingnya pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi (SDMPK) sesuai amanat Peraturan Menteri PUPR NO.7 Tahun 2021 tentang Pencatatan Sumber Daya Material dan Peralatan Konstruksi.

Dalam Permen itu disebutkan bahwa tujuan pencatatan SDMPK ini adalah untuk menyiapkan pangkalan data SDMPK, Meminimalkan ketidakpastian informasi terkait ketersediaan SDMPK, mendukung pemenuhan standar Keamanan, Kesehatan, Keselamatan, dan Keberlanjutan (K4).

PT Tatalogam Lestari pun mendukung langkah-langkah yang diambil Kementerian PUPR terkait SDMPK ini.

Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menyebutkan rantai pasok material konstruksi harus dijaga keseimbangannya. Karena dampaknya cukup siginifikan dalam pembangunan infrastruktur di tanah air.

Baca juga : Menlu RI Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin

“Industri konstruksi sangat penting menjadi tulang punggung dalam pemulihan ekonomi karena dampak pandemi Covid 19. Karena itu kami sangat berterimakasih atas kunjungan Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi Kementerian PUPR, Bapak Nicodemus Daud untuk melihat kesiapan dan memahami kesulitan-kesulitan apa yang terjadi di lapangan," ujar Stephanus.

Ia mengatakan Tatalogam Group juga mengusung rantai pasok material konstruksi. "Karena ekosistem baja ringan ini perlu kita jaga supaya selalu sehat dan berkembang terus khususnya dalam mendukung infrastruktur," ujar Stephanus. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense