Dark/Light Mode

Menlu RI Dorong Peningkatan Kapasitas Produksi Vaksin

Selasa, 18 Mei 2021 22:48 WIB
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi kembali
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi kembali

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi kembali memimpin pertemuan virtual Covax AMC Engagement Group (EG) Meeting ke-4. 

Baca juga : Cegah Corona, Pelindo IV Perketat Prokes Di Pelabuhan

Pertemuan kali ini membahas perkembangan terkini terkait vaksin virus corona (Covid-19). Isu-isu yang dibahas antara lain suplai dan distribusi vaksin, pendanaan dan peluang investasi, dukungan distribusi vaksin, pendanaan dan peluang investasi, dukungan distribusi vaksin, upaya membangun kepercayaan publik terhadap vaksin, dan strategi Covax Facility tahun 2022.
 
Dalam pembahasan, para menteri menyadari masih banyak tantangan mengenai vaksin tersebut. Lalu,  isu suplai dan distribusi vaksin, dibahas mengenai keterlambatan pasokan vaksin untuk Covax Facility.

Baca juga : Kapolri Dukung Kementan Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Vaksin AstraZeneca yang diproduksi oleh SII (India)  terkirim sekitar 18 persen, dan produksi vaksin AZ oleh SK Bio (Korsel) terkirim 50 persen dari komitmen awal.
 
“Upaya melipatgandakan kapasitas produksi vaksin termasuk dengan menghapuskan (waive) hak paten vaksin sangat krusial dalam upaya melawan pandemi," tegas Retno dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri, Selasa, (18/5).
 
Hingga saat ini, Conax  Facility telah memegang komitmen suplai untuk 1,7 miliar dosis, dari total kebutuhan 2 miliar dosis untuk didistribusikan di tahun 2021.
  
Sejauh ini, 67,3 juta dosis telah dikirim oleh Conax Facility ke 124 negara. Dari keseluruhan jumlah negara yang dijadwalkan menerima vaksin hingga Juni 2021, 85 persen diantaranya telah menerima pengiriman pertama.
 
Menlu juga menekankan hanya 0,3 persen suplai vaksin yang tersedua saat ini dikirimkan ke negara berpenghasilan rendah.
 
"Diperlukan langkah segera untuk dapat memastikan akses setara kepada vaksin, karena tidak ada negara yang dapat sepenuhnya bebas dari Covid-19, selama masih ada negara lain yang terjangkit," tuturnya.
 
Sementara itu, untuk pendanaan, dari total USD8,3 miliar (setara Rp 118,6 triliun) yang dibutuhkan, baru terkumpul USD6,6 miliar. 

Baca juga : Solar Dryer Dome Tingkatkan Nilai Tambah Produk Hortikultura Petani

Ini merupakan perkembangan positif dan diharapkan sisanya akan segera dapat terpenuhi di waktu kedepan khususnya saat Pertemuan AMC Summit yang akan diselenggarakan bersama Gavi dan Pemerintah Jepang pada Juni 2021 mendatang.
 
Dalam hal meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin, pertemuan ini menggarisbawahipentingnya partisipasi aktif tidak hanya Pemerintah di seluruh tingkatan, tapi juga dukungan berbagai lapisan masyarakat.
 
Covax Facility adalah inisiatif kolaborasi global terkait vaksin covid-19 yang terbesar saat ini untuk mendistribusikan vaksin ke secara gratis.  Misinya adalah memastikan distribusi yang setara terhadap vaksin yang aman, berkualitas, dan terjangkau untuk semua. [MFA]
 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.