RM.id Rakyat Merdeka - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) 2022 memiliki rekomendasi untuk Presidensi G20. Rekomendasi ini berisi berbagai hal, mulai dari implementasi demokrasi di dalam negeri hingga penguatan kolaborasi global.
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan, rekomendasinya terkait Presidensi G20 sudah diserahkan kepada Presiden Jokowi. Rekomendasi tersebut untuk penyelenggaraan G20 di tahun ini di Indonesia dan tahun depan yang digelar dilakukan oleh India.
“Kajian tersebut diterima oleh Presiden,” ujar Andi dalam keterangan persnya, kemarin.
Baca juga : KSP Pastikan Agenda Pembangunan Tetap Jalan Di Tengah Krisis
Pertemuan dirinya secara langsung dengan Presiden merupakan bagian dari tindak lanjut kajian peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA), yang telah diseminarkan beberapa waktu lalu.
PPRA LXIII memberikan kajian tentang konsolidasi demokrasi, bagaimana mereduksi politik identitas. Sementara peserta PPRA LXIV memberikan kajian tentang kepemimpinan G20, untuk memperkuat kolaborasi demi meningkatkan konektivitas dan rantai pasok global.
“Telah dipaparkan inti-inti dari rekomendasi yang diberikan baik oleh peserta PPRA LXIII, dan PPRA LXIV,” katanya.
Baca juga : Gandeng Telkom, Mayapada Hadirkan Layanan OSSS dan Ruang Tunggu VIP
Selain itu, lanjut Andi, Presiden juga turut memberikan pembekalan kepada peserta, terkait bagaimana dunia ini sangat sulit tahun depan.
Dia bilang, Presiden juga memberikan arahan bagi Lemhannas dalam membuat kajian untuk mitigasi krisis, baik yang bersifat makro maupun mikro.
Selain itu, perlu ditambah rekomendasi secara rinci kepada Presiden ihwal arah-arah kebijakan ke depan di tengah ancaman resesi global.
Baca juga : Ratusan Milenial Dan Komunitas Becak Kapuas Gelar Konvoi Dukung Ganjar Presiden
Rekomendasi Lemhannas, antara lain mengenai upaya memfasilitasi dialog antara otoritas dan operator jalur utama terkait energi. Lalu membahas peningkatan pendanaan pada pengembangan dan pemanfaatan biodiversity yang berkelanjutan.
Kemudian, memusatkan perhatian dalam wacana vaksinasi internasional kepada masyarakat rentan.
“Maksimalkan posisi Indonesia di G20 untuk mempromosikan kepentingan ekonomi dan memisahkan persoalan politik dari isu ekonomi, serta diversifikasi mitra perdagangan cip semi konduktor,” katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.