Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pilpres 2024 Akan Lebih Panas

SBY Turun Gunung PDIP Naik Gunung

Minggu, 18 September 2022 07:29 WIB
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Ist)
Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilpres 2024 yang akan berlangsung sekitar 2 tahun lagi, diprediksi bakal lebih panas. Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono yang 2 kali Pilpres lalu memilih absen, siap untuk turun gunung. Mendengar SBY mau turun gunung, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto memastikan akan naik gunung mengawasi semua yang akan dilakukan SBY nanti.

Lama absen dari dunia politik, SBY tiba-tiba muncul dengan pidato politik yang cukup keras. Pidato eks presiden 2 periode itu, viral lewat video singkat yang tersebar di media sosial. 

Video pidato yang viral itu, diambil saat SBY memberikan arahan dalam Rapimnas Demokrat yang digelar di JCC, Jakarta, Kamis (15/9) lalu. Video itu pendek saja. Sekitar dua menitan. Video itu kemudian diunggah di Tiktok oleh akun @pdemokrat.sumut, pada Jumat lalu, dan viral sehari kemudian. 

Baca juga : Erick Turun Gunung Ngecek Program Solusi Nelayan Di Cilacap

Dalam video itu, Ketua Majelis Tinggi Demokrat itu, tampil dalam balutan jas warna biru dengan lambang Demokrat di dada kirinya. Dalam video itu, SBY menyampaikan alasan kenapa pada pilpres nanti, ia akan turun gunung.  

Kenapa? Ia mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda Pemilu 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan tidak adil. Dari informasi yang diterimanya, Pilpres 2024 konon akan diatur sehingga hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja.  

"Dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY. Sayangnya, SBY tidak menjelaskan siapa identitas "mereka" itu.

Baca juga : Polisi Baik Kasih Panggung, Yang Buruk Buang Aja

Kata SBY, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya. "Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan? ujar SBY. 

Menurut SBY, pemikiran seperti itu adalah sebuah kejahatan. Karena rakyat memiliki hak untuk memilih dan dipilih. Ia juga mengaku tidak pernah melakukan hal serupa selama menjabat sebagai presiden pada 2004 hingga 2014.

"Selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan, dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," kata SBY.

Baca juga : Jokowi Diminta Turun Gunung Damaikan Andika-Dudung

Dengan cepat video pidato SBY itu viral. Maklum, setelah mendiang Ibu Ani meninggal pada 2019 lalu, SBY mundur dari Ketum Demokrat pada Maret 2020, SBY membatasi dirinya mengomentari kondisi politik di Tanah Air. Setelah tak jadi ketum, SBY lebih banyak menghabiskan waktu dengan hobi barunya, yaitu melukis dan membina klub voli Lavani. Dalam beberapa kesempatan, purnawirawan jenderal itu dengan tegas menyatakan, sudah pensiun dari dunia politik dan tak ingin berkomentar soal politik.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.