BREAKING NEWS
 

Kominfo Dan GLND Siberkreasi Cegah Modus Phising Dan Social Engineering Dalam OOTD

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : OKTAVIAN SURYA DEWANGGA
Jumat, 10 Februari 2023 14:36 WIB
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencurian data pribadi semakin marak terjadi di dunia maya. Polisi siber mencatat ada 182 kasus pencurian data yang dilaporkan masyarakat pada tahun 2021.

Dari 2016-2021, peningkatan laporan pencurian data meningkat sebesar 810 persen. Salah satu cara yang dilakukan untuk mencuri data pribadi seseorang yaitu dengan phising atau social engineering.

Social engineering dilakukan dengan memanfaatkan kesalahan manusia demi mendapatkan akses atas informasi atau data pribadinya.

Secara teknis, pelaku berupaya menipu korbannya dengan mengirimkan tautan, pesan teks, situs web, lampiran surat elektronik, dan iklan berbahaya.

Pelaku juga dapat mengaku sebagai orang terdekat agar korban memberikan data pribadinya.

Baca juga : Gandeng GLND Siberkreasi, GoTo Genjot Pemahaman Literasi Digital Mitra Usaha

Menangkal maraknya kasus pencurian data pribadi, Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo bersama GNLD Siberkreasi mengadakan kegiatan Obral Obrol LiTerasi Digital (OOTD) dengan tema “Modus Phising dan Social Engineering” pada Kamis (9/2).

Phising dan social engineering juga memanfaatkan kondisi psikologis dan beraksi pada jam-jam tertentu. Hal ini dijelaskan oleh Ellen Kusuma, Digital At-Risks SAFEnet.

"Pertama dia (pelaku) memanfaatkan psikis atau memanfaatkan waktu juga. Kalau misalnya kita ditipu atau rekening kita dikuras dan kejadiannya di tengah malam, kadang-kadang kita tidak bisa mengontak customer service Bank. Nah kita akan susah untuk melakukan konfirmasi dan segala macam," jelasnya.

Ellen Kusuma bercerita pengalaman pribadinya mendapatkan email ancaman untuk menyebarkan aktivitas digitalnya yang diklaim pelaku menonton video porno.

Melalui ancaman tersebut, pelaku memeras Ellen agar mengirimkan sejumlah dana berupa bitcoin. Sebagai seorang yang berpengalaman dalam keamanan digital, ia cukup yakin dengan keamanan perangkatnya, sehingga Ellen segera sadar apa yang ia alami adalah kejahatan phising.

Baca juga : Menkes: Yang Dirawat, Jangan Sampai Ada Yang Meninggal

"Saya yakin ada orang yang profilnya akan sesuai dengan target ancaman dia. Menonton video pornografi. Bahwa dia tidak paham mengamankan gadget-nya seperti apa, sehingga dia akan tertipu dan akan merasakan kepanikan," pungkasnya.

Korban phising sendiri tidak hanya individu semata, tetapi juga organisasi dan perusahaan. Partnership & Strategic Mafindo Dewi Sari mengutip Laporan Tren Ancaman Keamanan 2021 bahwa 86 persen perusahaan mengatakan ada satu pengunjung situs webnya yang terhubung dengan situs web phising.

Adsense

"Jadi dampaknya itu akan kehilangan banyak pelanggan tentu saja. Terus juga reputasi organisasi/perusahaan menjadi rusak," lanjutnya.

Karena itu pula, Ellen mengingatkan untuk tidak terbawa emosi yang sengaja diciptakan oleh pelaku phising. Dengan pikiran yang jernih, kita sebetulnya dapat mengenali ciri-ciri kejahatan phising.

Dewi Sari mengungkapkan pelaku phising biasanya menyodorkan penawaran-penawaran yang menggiurkan. Selain itu, pelaku juga dapat memancing emosi korban dengan berita bohong, seperti keluarga yang mengalami kecelakaan.

Baca juga : Kemenkominfo Gelar Kelas Literasi Digital Guru TIK Di Kota Sorong

Agar terhindar dari phising dan social engineering, Data Privacy Lead Tokopedia Pradipta Baskara menjelaskan ada sejumlah tips yang dapat dilakukan.

"Ada beberapa langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam rangka melakukan pengamanan ataupun memastikan pengalaman berbelanja kita itu aman," ujar Pradipta.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense