RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mematok target 4 tahun lagi, empat perusahaan pelat merah masuk daftar 500 perusahaan top dunia versi majalah Forbes.
Hal tersebut disampaikan Erick usai bertemu dengan Vice Chairman State-Owned Asset Supervision and Administration China (SASAC), Ren Hongbin di China. SASAC adalah instansi pemerintah China yang mengelola 97 BUMN.
Erick menjelaskan, dari pertemuan tersebut, dirinya belajar cara China mereformasi dan menjalankan transformasi BUMN menjadi lebih efisien. Kemudian, mempelajari bagaimana BUMN bisa berkontribusi maksimal untuk masyarakat, dan bisa menjadi perusahaan kelas dunia.
Baca juga : BUMN Impor Daging Beku 100 Ribu Ton
Mantan bos Inter Milan ini meyakini, BUMN Indonesia dan China memiliki visi dan misi yang sama. Yakni, berkontribusi ke masyarakat dan memberikan pemasukan ke negara.
“Namun, ada perbedaan antara mereka dan kita. Bayangkan, ada 48 BUMN yang dikelola SASAC, masuk dalam daftar 500 perusahaan Forbes Global 2.000. Sedangkan BUMN kita sendiri baru ada 2 BUMN yang masuk daftar itu, yakni BRI dan Mandiri,” ujar Erick.
Erick berharap, setidaknya ada lagi 4 BUMN di Tanah Air masuk masuk dalam daftar tersebut, dalam 3-4 tahun mendatang.
Baca juga : Transformasi Digital di Tengah Pandemi, Begini Terobosan BRI
Menyoal ini, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai, target Erick realistis. Peluangnya sangat terbuka. Karena saat ini banyak sekali perusahaan BUMN yang memiliki kinerja bagus. Misalnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) alias Telkom, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
“Itu belum termasuk perusahaan pertambangan. Dengan potensi alam Indonesia, ditambah bonus demografi, kita punya pasar yang cukup besar. Masa kita kalah dengan perusahaan Singapura dan Malaysia,” katanya kepada Rakyat Merdeka.
Namun Piter mengingatkan, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus dilakukan Erick. Antara lain, bagaimana pemerintah bisa mendorong ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga : Ciptakan Transportasi Terintegrasi, MRT Dapat Penghargaan Dubes Jepang
“Sambil menunggu pandemi selesai, ada baiknya Erick Thohir melakukan pembenahan di dalam tubuh BUMN. Dan itu, saya lihat mulai dilakukan Erick,” ujarnya.
Kemudian, sambung Piter, BUMN harus fokus dalam melakukan pengembangan pasar domestik. Sebab, untuk bisa menjadi perusahaan top global, maka harus bisa menggarap pasar domestik terlebih dahulu. Dan, di sini butuh campur tangan pemerintah untuk mengerek daya beli masyarakat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.