Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabar Liburan Imlek Negeri Tirai Bambu

Penumpang Udara China Anjlok 45%, Belanja Naik 2 Kali Lipat

Kamis, 18 Februari 2021 18:18 WIB
Wisatawan di Bandara Internasional Wuhan Tianhe setelah dicabutnya pembatasan perjalanan untuk meninggalkan Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei dan episentrum pandemi virus Covid-19) di China, 8 April 2020 lalu. [Foto: Reuters]
Wisatawan di Bandara Internasional Wuhan Tianhe setelah dicabutnya pembatasan perjalanan untuk meninggalkan Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei dan episentrum pandemi virus Covid-19) di China, 8 April 2020 lalu. [Foto: Reuters]

RM.id  Rakyat Merdeka - Lalu lintas penumpang udara China turun 45,16% tahun-ke-tahun, selama Tahun Baru Imlek. Hal ini diungkap regulator penerbangan pada Kamis (18/2/2021), dikutip Reuters.

Meski demikian, tanda-tanda pemulihan cepat muncul. Karena keberhasilan negara itu dalam membatasi penularan domestik virus Covid-19.

Jumlah penumpang mencapai 3,57 juta, selama periode liburan 7 hari. Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan dalam pernyataan di situs webnya, faktor muatan rata-rata, kursi yang terisi mencapai 57,51%.

Baca juga : Jumlah Penumpang KA Anjlok 82 Persen

Namun, tanda-tanda peningkatan mulai muncul. Data CAAC menunjukkan, jumlah penerbangan kargo internasional selama periode 7 hari melonjak 212,48% year-on-year.

Data dari pialang Jefferies juga menunjukkan, kapasitas kursi penumpang domestik, yang selama sepekan 8 Februari merosot ke level terendah sejak Februari tahun lalu, diprediksi naik 65,5% pekan ini, dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Andrew Lee, analis ekuitas di Jefferies menjelaskan, dengan hanya satu kasus infeksi lokal di China sejak 7 Februari, dia memperkirakan, pembatasan perjalanan akan dilonggarkan.

Baca juga : Penumpang Arus Mudik Nataru Anjlok 40 Persen

Bahkan, pemerintah setempat menyatakan, meskipun warga China menahan diri untuk tidak bepergian selama liburan, namun di saat yang sama, mereka terus berbelanja.

Ini terlihat dari penjualan di sembilan toko bebas bea di pulau resor liburan Hainan, melebihi 1,5 miliar yuan ($ 232,27 juta) selama liburan 7 hari. Angka ini dua kali lipat dari liburan Tahun Baru Imlek pada 2019, sebelum adanya pandemi virus Corona.

Data pemerintah menunjukkan bahwa selama tujuh hari, 660 juta paket dikirimkan di negara itu, naik 260% dibanding periode Tahun Baru Imlek tahun lalu, ketika China berada di tengah gelombang pertama epidemi virus corona.

Baca juga : Hari Ini, Hujan Petir Disertai Angin Kencang Bakal Melanda Jakarta

Belanja online, pengiriman ekspres, pendapatan box office, dan tur lokal mendapat dorongan kuat selama periode liburan, karena banyaknya orang yang menunda rencana perjalanan dan beralih ke bentuk perayaan lainnya, kata ANZ dalam sebuah catatan, Kamis.

“Berkat efek dasar yang rendah, penjualan ritel China untuk Januari-Februari tahun ini kemungkinan akan melaporkan pertumbuhan dua digit. Pertanyaan kuncinya adalah, apakah pasar kerja akan terus pulih dan mendukung momentum konsumsi,” kata Betty Wang, pengamat ekonomi senior tentang perekonomian China di ANZ. [RSM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.