Dark/Light Mode

Buka Lebar Investasi Asing

Erick Patok Kudu Bawa Manfaat Untuk Rakyat

Minggu, 31 Januari 2021 05:34 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto : Istimewa).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Melalui, Lembaga Pengelola Investasi (LPI), Indonesia Investment Authority (INA), pemerintah membuka lebar investasi asing di dalam negeri. Keberadaannya dipatok harus bisa memberikan manfaat langsung untuk rakyat.

Pembentukan LPI terus dikebut. Rabu (27/1), Presi­den Jokowi sudah melantik lima orang Dewan Pengawas (Dewas) LPI. Mereka yakni, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai perwakilan pemerintah. Tiga lainnya, berasal dari kalangan professional.

Jokowi berharap, LPI bisa menjadi lembaga yang memberi alternatif pembiayaan bagi pem­bangunan negara. “Harapan kami, LPI mem­bawa dampak positif bagi per­ekonomian Indonesia,” kata Jokowi.

Baca juga : Pemerintah Ditantang Nih Minta Maaf Sama Rakyat

Ketua Dewas LPI, Sri Mu­lyani mengungkapkan empat tujuan utama pemerintah mendi­rikan LPI. Pertama, untuk mem­peroleh manfaat ekonomi dan sosial di masa depan. Kedua, menciptakan lapangan kerja. Ketiga, memberikan kontribusi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khusus­nya. Dan keempat, memperoleh keuntungan.

Ani, sapaan akrab Sri Mu­lyani, berharap, LPI mampu mengoptimalisasi nilai investasi pemerintah pusat, meningkat­kan Foreign Direct Investment (FDI), dan mendorong perbaikan iklim investasi.

“Untuk itu, LPI akan fokus pada capital maximasion dan tata kelolanya mengikuti praktik bisnis internasional. Semen­tara tujuan ekonominya simbang dengan manfaat komersial yang didapat kelak,” tegas Ani.

Baca juga : Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja

Menteri BUMN, Erick Thohir mematok, keberadaan lembaga tersebut harus dapat dirasakan oleh masyarakat dan pengusaha.

Insya Allah, kami dengan segala kerendahan hati ingin terus bangun Indonesia yang kita cintai, mempunyai keberpihakan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,” ucapnya.

Erick menerangkan, tujuan utama pembentukan LPI un­tuk mempercepat masuknya investasi untuk pembangunan tanpa harus menambah utang. Namun mendapat tambahan modal dengan berpartner.

Baca juga : Prabowo, Mana Aksimu?

Ia menegaskan, program se­jenis LPI sudah banyak dimiliki negara lain. Misalnya, Malaysia, memiliki program SWF bernama 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Meski begitu, beda tujuan dan pengelolaannya.

LPI berfokus pada aset yang ada di dalam negeri. Sedang­kan, 1MBD diketahui memiliki portofolio pembangkit listrik dan aset energi di Malaysia dan Timur Tengah.

Sovereign Wealth Fund (SWF) yang kita bentuk adalah SWF yang fokus kepada aset nasional. Karenanya, ketika ada investasi masuk melalui SWF di aset-aset nasional, dampaknya harus dirasakan oleh masyarakat sekitarnya, dan pengusaha seki­tarnya,” tegas Erick. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.